Gara-gara Tanya Sertifikat Rumah, Adik-Kakak di Surabaya Bacokan

Gara-gara Tanya Sertifikat Rumah, Adik-Kakak di Surabaya Bacokan Korban saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. (foto: rusmiyanto/BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bacokan antara kakak beradik terjadi Senin (6/6) sekitar pukul 11.00 WIB, di Jl Pesapen Kali Gg II/5 Surabaya.

Kejadian berawal ketika Udin (23) (pelaku) yang bermaksud menanyakan sertifikat rumah milik orang tuanya terhadap Malik (38), mendapat perkataan kurang enak. Cekcok mulut pun terjadi hingga pelaku (Udin) sempat dipukuli oleh Korban (Malik) dan bahkan ditantang Carok (duel menggunakan celurit). Mendapat tantangan tersebut, pelaku langsung mengambil pisau dan membacok korban di kepala bagian belakang hingga ke leher

Menurut Rizky adik korban, saat terjadi percekcokan, dirinya sedang berada di lantai atas, dan baru turun setelah terdengar teriakan hiteris orang tua dan warga sekitar. "Saat saya turun, kakak (Malik) sudah tergeletak karena luka bacok dibagian kepala, dan langsung dibawa ke rumah sakit Al Irsyad," terang Rizky

Hal serupa diungkapakan Harjo (23), security SDN IX Krembangan, yang mengaku melihat korban tergeletak tak berdaya dilarikan ke rumah sakit menggunakan becak. "Tadi sempat terjadi cekcok keluarga, namun tidak lama kemudian korban yang mengalami luka bacok dilarikan ke rumah sakit," ucapnya di lokasi kejadian

Kapolsek Pabean Cantian, Kompol Ketut Madya mengatakan, aksi pembacokan tersebut dilakukan oleh adik korban karena tersinggung oleh perkataan korban saat menanyakan sertifikat rumah yang disimpan korban.

"Mungkin karena tersinggung dengan pertanyaan pelaku, korban marah dan sempat terjadi cekcok, yang kemudian mengambil pisau dan dibacokan kepada korban," terangnya.

"Setelah mendapat laporan aksi pembacokan tersebut, anggota langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku. Sementara saat ini korban masih belum sadarkan diri," tambahnya

Pelaku yaitu Udin sudah diamankan di Polres Tanjung Perak, dan korban yaitu Malik masih dirawat di RS PHC.

Berdasarkan info yang dihimpun, Malik (korban) ini kerap bermain judi hingga menggadaikan sertifikat rumah orangtuanya. Mobil orang tuanya juga disita dealer, karena oleh korban uang angsurannya tidak dibayarkan. (yan/rvl)