Protes karena Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa di Sampang Perbaiki Jalan Rusak secara Swadaya

Protes karena Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa di Sampang Perbaiki Jalan Rusak secara Swadaya Kekompakan masyarakat saat memperbaiki jalan poros Desa secara swadaya. (Foto : MUTAMMIM/BANGSAONLINE)

SAMPANG,BANGSAONLINE.com - Jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga desa di Kecamatan , Kabupaten memperbaiki secara swadaya.

Hal ini merupakan bentuk protes warga kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) karena sudah puluhan tahun yang menghubungkan Desa dan tidak tersentuh program perbaikan.

Masyarakat secara sukarela dan menggunakan dana pribadi bergotong royong memperbaiki jalan itu lantaran karena rusak parah dan sudah memakan korban jiwa.

Salah satu warga, Abdul Goffar menuturkan jika di desanya itu sudah tidak layak.

"Kondisi jalan ini sebelum diperbaiki rusak parah, masyarakat menganggap tidak layak dilewati," kata Abdul Goffar, Rabu, (6/12/2023).

Menurut dia, perbaikan yang diambil alih oleh masyarakat ini karena Pemerintah dinilai lamban. Masyarakat berinsiatif memperbaiki jalan ini tujuannya untuk kenyamanan bersama.

"Jalan ini adalah akses utama masyarakat Desa dalam segala hal. Kalau menunggu perbaikan dari Pemerintah bisa jadi korban yang jatuh di jalan ini bertambah," ungkapnya.

Perbaikkan jalan pun disebut-sebut tak jarang dilakukan dengan menunggu hasil urunan masyarakat secara swadaya untuk membiayai kebutuhan bahan material.

"Saat ini diperbaiki dengan mengecor. Hasil patungan dari masyarakat itulah yang merubah dari jalan berlubang, licin, menjadi mulus layaknya rabat beton pada umumnya," katanya.

Pria yang dikenal tokoh penggerak itu menambahkan, banyaknya jalan rusak khususnya di Desa dan , hampir masif. Beberapa waktu lalu pun sempat viral karena di blokade dan di tanami buah pohon pisang.

"Pengecoran kali sekitar 200 meter. Dana yang terkumpul semuanya hasil patungan dari masyarakat," tegasnya.

"Selain mengecor jalan, perbaikan jalan dengan konsep seperti makadam sudah ribuan meter, saking banyaknya. Itupun hasil swadaya," pungkasnya.(tam/van)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO