SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur menjadi provinsi paling aman se-Pulau Jawa dan teraman kelima se-Indonesia berdasarkan data rilis terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Jatim memiliki persentase 0,38% yang penduduknya menjadi korban kejahatan. Selain Jatim, terdapat empat provinsi lain yang memiliki persentase paling sedikit penduduknya menjadi korban kejahatan. Yaitu Bali dengan 0,20%, Sulawesi Barat 0,30%, Aceh 0,34%, dan Kalimantan Selatan yang setingkat di atas Jatim dengan persentase 0,36%.
BACA JUGA:
- Ikhtiar Wujudkan Generasi Emas 2045, Khofifah Kukuhkan Bunda Asuh Peduli Stunting Kepri
- Kepala Dindik Jatim Tegaskan Tidak Ada Larangan Study Tour
- DPRD Jatim Setujui LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2023, Adhy Karyono Beberkan Target Kinerja
- Dukung FOLU Net Sink 2030, Pj Adhy Pastikan Jatim Siap Berkontribusi Nyata Lestarikan Lingkungan
"Alhamdulillah, Jawa Timur menempati peringkat pertama teraman se-Pulau Jawa dan peringkat kelima teraman secara nasional berdasarkan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan," ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (27/12).
Mengacu data tersebut, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk menjaga kondusivitas, keamanan, dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Hal ini penting agar setiap lingkungan tetap terjaga dan semakin baik tingkat kondusivitas, keamanan, dan ketertibannya.
"Mari kita jaga kondusivitas, keamanan, dan ketertiban di lingkungan masing-masing, agar semua tetap merasa aman, nyaman, berada di Jawa Timur. Ingat, kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat, tetapi juga karena ada kesempatan," terangnya.
Khofifah menambahkan, bahwa situasi yang kondusif, aman, dan damai ini juga berkat kolaborasi dan sinergitas luar biasa dari unsur tiga pilar plus di Jatim. Yakni TNI/Polri, pemerintah daerah, DPRD/parpol, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
“Terima kasih juga kami sampaikan atas kolaborasi dan sinergitas dengan 3 pilar plus. Termasuk di dalamnya para informal leader (toga dan tomas) yang memiliki kedekatan sosial kultural yang cukup kuat dengan masyarakat secara langsung,” terangnya.
Menurut Khofifah, semakin semua pihak berupaya menjaga kondisi aman, tertib, maka akan semakin kondusif. Sehingga, akan berdampak pada menurunnya jumlah kejahatan dan jumlah korban yang mengalami kejahatan.
Klik Berita Selanjutnya