SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Warga sekitar masjid Al Mubarok, Dukuh Setro XI tiba-tiba digegerkan adanya berita tentang guru ngaji yang melakukan pencabulan terhadap muridnya.
Aksi pencabulan itu, dilakukan oleh Supriyadi Abidin (60) yang berprofesi sebagai guru ngaji dan takmir masjid Al Mubarok. Sementara itu, muridnya berinisial AN yang masih berusia 10 tahun.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Merasa tak terima dengan pelecehan seksual yang dilakukan kepada anaknya, Imam Santoso selaku orang tua AN melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya, Kamis (7/12/2023).
Kejadian itu, bermula saat AN mengaku kepada orang tuanya yang telah mengalami pelecehan seksual oleh Supriyadi Abidin. Korban menceritakan, mulai dari dipeluk, payudara diremas, hingga dicium pada bagian pipi dan bibirnya.
"Merasa nggak terima dan untuk klasifikasi, saya menanyakan langsung ke Supriyadi Abidin, namun dia membantah. Dia mengaku hanya memeluk korban. Dengan alasan, sebagai tanda sayang guru ke murid," kata Imam saat ditemui di rumahnya Jalan Dukuh Setro XI, Kamis (28/12/2023).
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Namun saat orang tua melanjutkan kasus asusila tersebut ke jalur hukum, tiba-tiba pelaku meminta maaf agar permasalahan itu tidak dibesar-besarkan.
“Dia (SA) meminta agar diselesaikan secara kekeluargaan namun saat ada mediasi sudah dua kali dilakukan oleh pengurus kampung, namun tidak datang,” tambah Imam.
Sementara itu, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rina Shanti Nainggola mengatakan, kedua belah pihak sudah diperiksa. Pelapor juga sudah dimintai keterangan dan sudah melakukan visum dan tes psikologis.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
"Hasil visum sudah keluar. Dan sekarang masih didalami. Sedangkan tes psikologis AN, kami masih menunggu," kata Rina.
Sementara itu, Imam menceritakan bahwa putrinya tersebut, kerap diberi uang oleh pelaku.
“Kalau dia kerap memberi uang ke putri saya tidak tahu. Namun saya sempat curiga kok anak saya pegang uang jajan terus. Nah terbongkarnya pada tanggal 4 Desember 2023 dimana putri saya dikasih uang 50 ribu oleh SA lalu pulang menangis dan cerita ke ibunya tentang apa yang diperbuat SA selama ini. Dan ternyata sudah dilakukan sikap cabul itu sejak tahun 2022,” tutup Imam.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Saat BANGSAONLINE.com mengkonfirmasi secara langsung kepada pelaku melalui telepon, SA menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dengan korban.
“Saya itu hanya melerai AN saat berkelahi dengan temannya saat mengaji. Dan kalau saya kerap memberi uang kepada AN karena kasihan ayahnya sakit tidak bekerja,” ujar SA saat diwawancara, Kamis (28/12/2023).
Pelaku mengaku, kondisi istrinya saat ini sedang sakit sejak lama.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Dari pengakuan Roy penjual Mie Bakso di Dukuh Setro mengatakan, pelaku merupakan orang baik. Namun kesehatan istrinya yang tidak baik, kemungkinan tidak bisa memberikan kebutuhan biologisnya.
“Mungkin saja nekat harus anak anak yang menjadi sasaran kelakuan bejatnya. Sebenarnya saya gak percaya akan kelakuan SA, tapi bila mengingat istri sakit parah bisa saja SA pelampiasan ke anak anak atau muridnya,” jelas Roy. (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News