
BLITAR,BANGSAONLINE.com - Memasuki musim penghujan warga Blitar berburu kepompong ulat daun jati.
Tempat yang dijadikan lokasi berburu kepompong ulat daun jati ini ada di kawasan hutan jati milik Perhutani di sekitar bendungan Serut Kabupaten Blitar.
Ada puluhan orang yang berburu di sini. Mereka duduk di bawah pohon jati sambil mencari kepompong di sela-sela daun jati kering yang jatuh ke tanah.
Mereka rata-rata adalah warga Blitar Selatan. Ada dari Kecamatan Wonotirto dan Panggungrejo yang jaraknya sekitar belasan kilometer dari lokasi berburu kepompong ulat daun jati.
Mesidi (60) salah satunya, ia rela menempuh jarak sekitar 18 kilometer dari Desa Kaligrenjeng, Kecamatan Wonotirto untuk berburu kepompong ulat daun jati.
Kata dia, kepompong ulat daun jati yang didapatnya biasanya dijual jika ada yang berminat.
Satu kilogram kepompong ulat daun jati laku hingga Rp125.000.
"Kalau ada yang pesan atau ada yang mau ya dijual. Tapi kalau tidak ada yang beli ya dimasak sendiri," kata Mesidi sambil mengumpulkan kepompong ke dalam sebuah wadah.
Tak hanya pria, wanita pun ikut mencari kepompong ulat daun jati ini. Mereka nampak cekatan menyisir satu demi satu daun kering untuk mencari keberadaan kepompong.
Supiyah salah satunya, ia mengaku sengaja mencari kepompong untuk mengisi waktu luang.
Dia mengaku, kegiatan berburu kepompong ulat daun jati itu telah menjadi agenda rutin yang dilakoninya setiap tahun saat awal musim penghujan datang.
Kepompong yang didapatkan, kata dia, dibawa pulang untuk dimasak sebagai lauk.
"Dimasak sendiri dijadikan lauk. Caranya dioseng-oseng pakai bumbu," kata Supiyah.
Menurutnya, kepompong ulat daun jati memiliki rasa yang gurih. Cocok untuk lauk makan jika dimasak dengan benar.(ina/van)