SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pelatih Paskibra yang diketahui bernama Ageng (37), warga Bronggalan Sawah, Tambaksari, Surabaya, ditangkap polisi usai mencabuli Bunga (nama samaran), salah satu siswi SMKN.
Kejadian itu, bermula dari Ageng berkenalan dengan murid didiknya. Kemudian, pada Sabtu (13/1/2024), antara korban dan pelaku berjanjian di sebuah Cafe Pallacio yang berada di Nginden, Sukolilo.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Ternyata, pada pertemuan tersebut, pelaku bersama korban tidak membicarakan tentang Paskibra, melainkan aksi yang telah direncanakan oleh pelaku.
Selama berada di Cafe Palacio, Ageng mengajak korban pesta miras hingga membuat ARH mabuk. Melihat korban sudah dalam kondisi mabuk, pelaku mengajak korban ke Hotel Ready, yang berjarak 20 meter dari cafe mereka bertemu.
Selama di hotel tersebut, korban dipaksa untuk melakukan oral seks, hingga mengalami kesakitan. Hingga akhirnya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolrestabes Surabaya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti Nainggolan membenarkan kejadian tersebut.
“Benar kita sudah lakukan penangkapan kepada pelatih Paskibra yang terkenal di Surabaya, namun release resminya nanti apa kata Kasat Reskrim,” ujarnya, Kamis (1/2/2024).
Karyawan Hotel Ready Room Palacio, Oki saat ditemui BANGSAONLINE.com membenarkan kejadian tersebut dan mengaku sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polrestabes Surabaya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Pada malam harinya kita didatangi oleh unit PPA polrestabes Surabaya terkait adanya laporan pencabulan, awal nya kita tidak tahu bila ada peristiwa itu dan baru mengetahui saat didatangi polisi,” kata Oki.
Lebih lanjut, Oki juga mengatakan, pada rekaman CCTV, hanya terlihat pelaku di lobby Ready Room Palacio.
“Bahwa cctv yang ada hanya pelaku pelatih Paskibra terlihat masuk ke kamar hotel, sedangkan korban tidak terlihat,” tuturnya.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Sementara itu, Menagemen Hotel Ready Room Palacio, Noval saat dikonfirmasi via Whatsapp menyebutkan para pengunjung hotel wajib memiliki Identitas.
“Untuk mekanisme para penginap di Hotel Ready Room Palacio wajib sudah mempunyai KTP, kalau mayoritas pelajar saya tidak faham,” akui Noval, Kamis (1/2/2024). (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News