Buka Gelaran Gema Takbir Idulfitri, Pj Gubernur Jatim Minta Saling Memaafkan usai Pemilu 2024

Buka Gelaran Gema Takbir Idulfitri, Pj Gubernur Jatim Minta Saling Memaafkan usai Pemilu 2024 Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono saat membuka gelaran Gema Takbir Idulfitri 1445 H di Masjid Nasional Al-Akbar

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran Gema Takbir Idulfitri 1445 H di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (9/4/2024) malam.

Pembukaan Gema Takbir Idulfitri 1445 H ditandai dengan pemukulan 9 bedug oleh Pj Gubernur Adhy, Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad, Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, dan Gubernur Jatim Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian, secara bergiliran Tim Rampak Bedug TNI Polri, Tim Rampak Bedug Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Grahadi, dan Tim Rampak Bedug Remaja Masjid (Remas) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menunjukan aksinya.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Adhy mengatakan bahwa untuk menyambut Idulfitri yang dipastikan jatuh pada Rabu (10/4/2024) besok, masyarakat harus menggelorakan semangat untuk memperat tali silaturahmi.

“Mempererat tali silaturahmi dan juga memberikan maaf dengan sesama atas berbagai perbedaan. Dan inilah waktunya saling memaafkan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Adhy juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling memaafkan dan bermuhasabah atas kesalahan yang telah dilakukan baik sengaja maupun tidak.

“Saya yakin usai pesta demokrasi banyak perbedaan di antara kita. Mari kita berjabat tangan, mari kita introspeksi, dan mari kita lepaskan semua persoalan yang ada di dalam hati kita untuk menjadi suci serta meraih kemenangan,” katanya.

Lebih lanjut, Pj Gubernur Adhy juga menyampaikan rasa syukurnya atas kondusivitas Jawa Timur yang tetap terjaga dengan baik saat pesta demokrasi berlangsung beberapa waktu lalu.

“Banyak yang memprediksi bahwa akan terjadi banyak potensi konflik. Alhamdulillah, segala proses pesta demokrasi di Jatim berlangsung dengan baik, lancar, aman dan kondusif tanpa persoalan yang berarti,” tuturnya.

“Tentunya kondusivitas itu juga didukung semua pihak termasuk dari Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya,” ucapnya menambahkan.

Kondusivitas lainnya, lanjut Adhy, juga terbukti dengan tingkat inflasi Jatim yang tetap terjaga pada kurang lebih 2,5 persen. 

Bahkan, potensi lonjakan harga selama Bulan Ramadan ini dapat dijaga. Kenaikan yang ada tidak signifikan terjadi.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO