Inilah Sosok Sulandra dan Fatkhur, Dua Kades yang Siap Maju Pilkada Gresik 2024 Jalur Independen

Inilah Sosok Sulandra dan Fatkhur, Dua Kades yang Siap Maju Pilkada Gresik 2024 Jalur Independen Andi Sulandra (kiri) dan Fatkhur Rahman. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Langkah , Kacamatan Sidayu, Andi Sulandra dan Kades Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Fatkhur Rahman siap maju bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati pada Pilkada Gresik 27 November 2024, menyita banyak perhatian publik.

Sebab, pasangan yang siap maju melalui jalur independen (perorangan) ini sudah datang ke kantor KPU Gresik untuk pengajuan berkas pencalonan, Minggu (12/5/2024).

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong Hadiahkan Uang ke Penangkap Pelaku Money Politic Pilkada Gresik 2024

Dua kades di wilayah Gresik utara dan metropolis Gresik ini selama menjabat 3 periode telah banyak menorehkan keberhasilan dan lompatan pembangunan untuk kemajuan di desanya. Sehingga, mengharumkan nama Kabupaten Gresik.

Bahkan, desa yang mereka pimpin moncer di kancah nasional dan menjadi jujukan studi banding dari daerah-daerah di Indonesia.

Pada 10 Mei 2024, sebanya 67 perwakilan dari kabupaten dan kota se- Indonesia mengunjungi Kawasan Minapolitan di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Targetkan Kemenangan Yani-Alif 90 Persen, Relawan Kebomas: Tak Perlu Urusi Pemilih Kotak Kosong

Mereka datang jauh-jauh ke Desa Randuboto karena dinilai telah sukses mengubah kampung kumuh menjadi semakin bersih dan lebih tertata menjadi Kawasan Minapolitan nan elok melalui penerapan program Dana Alokasi Khusus (DAK) terintegrasi.

Andi Sulandra menyampaikan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, menunjuk Desa Randuboto sebagai objek Horizontal Learning DAK Integrasi 2021.

Setelah proyek tahap I usai dibangun, perwakilan dari 67 kabupaten dan kota se-Indonesia diajak keliling menyusuri penataan jalan dan permukiman warga, serta mempelajari secara langsung Kawasan Minapolitan Randuboto. Penataan kawasan ini terkonsep dengan baik.

Baca Juga: Target Menang Total, PDIP Gresik Pasang Ribuan APK Yani-Alif dan Risma-Gus Hans

"Bantuan program Kawasan Minapolitan ini kami terima di akhir tahun 2021. Namun, realisasinya baru di awal tahun 2022, sebab kami perlu menyiapkan banyak hal, mulai pembebasan tanah dan berkomunikasi dengan warga berkaitan dengan konsolidasi jalan dan penataan rumah-rumah warga agar makin apik dan tertata," ucapnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (13/5/2024).

Ia lantas menjelaskan penataan kampung kumuh di Desa Randuboto menjadi Kawasan Minapolitan nan elok.

Disebutkannya bahwa, project ini yang dibangun tak hanya ruas jalan di desa yang mayoritas warganya sebagai nelayan dan petani ini.

Baca Juga: Dukung Kotak Kosong, Usulan Pemecatan Bagus dan Chumaidy dari Pengurus Belum Turun dari PDIP

Namun, juga meliputi saluran air hingga bangunan-bangunan rumah warga bercorak Dhurung khas Pulau Bawean yang menjadi ikon kawasan tersebut, sekaligus simbol mata pencaharian masyarakat Sidayu, yakni nelayan dan perikanan yang terkenal sejak dulu.

"Di Tahun 2022 program ini sudah membangun 45 unit rumah dari bantuan kementerian, dan 2 rumah dari bantuan APBD Gresik. Kemudian 6 ruas jalan beserta saluran, dan juga 1 ipal komunal, sekaligus bantuan dari APBD tahun 2023. Program ini sudah sangat maksimal, sehingga kita didampingi banyak program," paparnya.

Ia berharap, penataan Kawasan Minapolitan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat Randuboto. 

Baca Juga: Ajakan Coblos Kotak Kosong, Ketua Golkar Gresik: Ora Ngefek

Khususnya, nelayan dan sektor perikanan. Sesuai kawasan berdasarkan prinsip-prinsip yang terintegrasi, efisiensi, berkualitas, dan percepatan.

"Dampak positifnya, tentu sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya bagi peningkatan ekonomi, karena penataan pemukiman dan ruas jalan ini tidak terlepas dari memberikan kemudahan fasilitas dan akses bagi masyarakat, sehingga aktivitas ekonomi semakin lancar," pungkasnya.

Sementara itu, Fatkhur Rahman selama 3 periode menjabat sebagai Kades Sukorejo, selain orangnya dikenal merakyat, juga sedernana dan banyak menorehkan prestasi.

Baca Juga: Poster Ajakan Coblos Kotak Kosong Bertebaran di Kabupaten Gresik

Menariknya, selama 3 periode menjabat di desa yang dikelilingi industrialisasi ini, Fatkhur tidak punya rumah pribadi. Ia beserta keluarganya menempati rumah dinas (rumdis).

Fatkhur Rahman menjabat Kades Sukorejo sejak tahun 2008 hingga 2014. Pada Pilkades Sukorejo pada 2014, ia kembali terpilih menjadi Kades Sukorejo hingga 2020.

Selanjutnya, pada Pilkades serentak yang diundur pada tahun 2021, Fatkur kembali terpilih untuk periode ketiga hingga 2029.

Baca Juga: Milenial di Duduksampeyan Deklarasi Tolak Pilih Bumbung Kosong saat Pilkada 2024

Fatkhur, selama puluhan tahun menjabat kades, tinggal di rumah dinas (rumdis) kepala Desa di Desa Sukorejo. 

Rumdis sederhana itu lokasinya di gang sempit di desa berada di sekitar perairan laut Gresik yang berbatasan dengan Surabaya itu. 

Sebab, ia tidak punya rumah selama menjadi kepala desa.

Baca Juga: Temui Ribuan Pengurus dan Kader Golkar di Menganti, Begini Janji Asluchul Alif

Kades energik dengan satu istri dan dua orang anak ini baru ketahuan tidak punya rumah pribadi usai berhasil menjadi juara Kampung Tangguh Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahun 2021.

"Saya bukan, dan tak pernah minta dikasihani lo ya. Selama ini saya memang tinggalnya di rumah dinas kepala desa di dekat sana," ucapnya.

Fatkhur juga pernah berhasil mendatangkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen Suharyanto ke balai desa Sukorejo terkait PPKM.

Padahal sejarah desa yang dipimpinnya itu, adalah desa hasil relokasi dari kelurahan dekat Pelabuhan Gresik di Kecamatan Gresik.

Sehingga akses masuk ke desa hanya memiliki satu jalur saja. Desanya berdekatan dengan Kali Lamong yang setiap musim hujan airnya meluap. 

Tidak ada hamparan sawah atau kekayaan alam lainnya. Sebab, mayoritas warganya bekerja sebagai nelayan.

"Saya selama menjabat kepala desa dibayar hanya untuk mengabdi saja. Berapa sih gaji kepala desa ? Saya menggunakan gaji yang resmi sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku," ungkap Fatkhur.

Menurut ia, jabatan kades menjadi tantangan untuk selalu berjuang dan mengabdi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saya cuma menjalankan amanah sesuai aturan yang ada dengan mengkedepankan kesejahteraan masyarakat saya," bebernya. (hud/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO