SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pengacara senior yang terkenal dengan jargon "No Viral No Justice", M Sholeh meramaikan bursa calon kepala daerah Pilkada Sidoarjo 2024.
Didampingi puluhan relawan "No Viral No Justice", sosok pengacara kelahiran Krian Sidoarjo ini mendaftar sebagai calon bupati (cabup) ke DPC PDI Perjuangan (PDIP) Sidoarjo, Jl Jati Selatan Sidoarjo, Jumat (17/5/2024) sore.
Baca Juga: KPU Sidoarjo Rampungkan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada 2024
Kata Sholeh, dirinya tidak bisa dipisahkan dengan Sidoarjo. Ia lahir dan tinggal di Krian Sidoarjo. Sehingga jika ia mencalonkan sebagai Bupati Sidoarjo, itu hal yang wajar. Dia tidak ingin dalam Pilkada Sidoarjo terdapat calon tunggal.
"Ojok sampek bumbung kosong," tandasnya.
Sholeh menegaskan alasannya harus maju dalam Pilkada Sidoarjo, karena tiga Bupati Sidoarjo sebelumnya, yang terjerat kasus korupsi, harus menjadi pembelajaran berharga.
Baca Juga: Pilkada Sidoarjo 2024: Subandi-Mimik Raih 58,04 Persen, Unggul di 17 Kecamatan
"Betapa selama ini, dari pilkada ke pilkada, kita selalu salah, memandang calon pemimpin itu kudu onok duite, kudu trah kiai. Bagi saya itu tidak ada kaitannya semua," tandasnya.
Katanya, yang paling penting itu memilih pemimpin adalah dari rekam jejaknya. Ia mencontohkan Soekarno (Presiden RI) yang bukan orang kaya. Namun rekam jejaknya sejak muda seorang pejuang.
"Maka dia layak jadi pemimpin," tandasnya.
Baca Juga: Polisi di Sidoarjo Kawal Distribusi Logistik Pilkada 2024 Melalui Jalur Laut
Nah, PDIP visinya adalah kerakyatan. Dan hal tersebut, kata Sholeh, telah dilakukannya selama 20 tahun. Hingga saat ini, Sholeh mengaku banyak membantu masyarakat.
Ketua DPC PDIP Sidoarjo Sumi Harsono menjelaskan, sejak dibuka pada 21 April lalu, ada enam orang yang mendaftar ke PDIP. Mereka mendaftar cabup, ada juga yang mendaftar cawabup. Jumlah pendaftar tersebut kemungkinan bisa bertambah.
"Karena memang PDI Perjuangan ingin memberikan kesempatan kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh parpol, untuk bersama-sama berkontribusi bagi Sidoarjo ke depan," tandasnya.
Baca Juga: 1.298 Polisi Siap Amankan TPS saat Pilkada 2024 di Sidoarjo
Terkait koalisi, Sumi Harsono menyatakan pihaknya realistis karena PDIP belum bisa mengusung sendiri, karena jumlah kursinya sembilan. Sedangkan syaratnya minimal 10 kursi. PDIP harus koalisi, bisa dengan PKB, Gerindra, Golkar, atau partai-partai lainnya.
"Saat ini kami sudah menjalin komunikasi dengan partai partai lain," tandas Sumi.
Terkait wacana koalisi besar dan mengarah ke bumbung kosong karena calon tunggal, Sumi menegaskan, PDIP saat ini belum berpikir soal tersebut. PDIP masih fokus melakukan penjaringan cabup-cawabup. (sta/ns)
Baca Juga: Jadi Pembicara di Radio SS, Mas Iin Tuai Dukungan untuk Majukan Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News