BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Pasca penyitaan daging celeng oleh pihak kepolisian Bojonegoro beberapa hari kemarin, penjualan daging sapi di tingkat pedagang di pasaran diketahui menurun.
"Banyak pembeli kami yang takut kalau daging yang kami jual ini bercampur daging celeng. Padahal selama ini kami maupun pedang lain tidak pernah mencampur dengan daging celeng," keluh salah satu pedagang daging sapi di pasar Kota Bojonegoro, Ibu Ari Yudhi Selasa (25/8/2015).
Baca Juga: Jelang Iduladha, Dispaperta Sidoarjo Temukan 3 Sapi Terinfeksi Virus PMK di Pedagang Hewan Kurban
Padahal, kata dia, daging yang dia jual setiap hari merupakan daging sapi sembelihan sendiri. Sehingga daging yang dia jual murni daging sapi. "Banyak yang tanya, ini tidak campuran daging celeng kan buk?," cerita Bu Ari menirukan pelanggan yang bertanya keaslian dagingnya. (Baca juga: Polres Bojonegoro Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kilogram Daging Celeng)
Ia mengaku, pasca penangkapan pembawa daging yang diduga akan diedarkan di pasar sekitar Bojonegoro itu penjualan dagingnya menurun sekitar 30%. Biasanya, dia mampu menghabiskan daging 1,5 kwintal hingga 2 kuwintal, kini ia mengaku hanya mengahabiskan 1 kwintal daging saja.
"Kami punya pembeli tetap selain pembeli dari masyarakat sekitar. Pembeli tetap kami adalah para penjual bakso, tetapi kini penjual baksonya juga mengaku sepi, karena pembeli baksonya khawatir pentolnya dicampur daging celeng," paparnya.
Harga jual daging sapi asli di pasaran saat kini mencapai Rp 97.000 per kilogram untuk daging yang bagus. Sedangkan, daging sapi yang kurang bagus di kisaran Rp 85.000 sampai Rp 90.000 per kilogram. Menurutnya, pedagang daging yang sudah lama berdagang akan dengan mudah membedakan daging sapi dengan daging celeng.
Baca Juga: Jokowi dan Ma'ruf Amin akan Kurban Sapi dengan Distribusi Seperti ini
Daging celeng, kata dia, tekstur dagingnya memiliki serat lebih kasar dan warnanya agak putih. Selain itu, tulang-tulang yang masih menempel di daging lebih kecil. “Rasanya juga tidak enak bila dibandingkan dengan daging sapi,” ujarnya.
"Banyak yang membeli daging ayam dan ikan laut, tetapi pembeli yang pintar masih saja membeli daging kami (daging sapi asli,red)," jelasnya. (nur/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News