SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pradiabetes menjadi awal dari munculnya diabetes tipe 2. Apabila mengalami prediabetes artinya memiliki kadar gula darah yang cukup tinggi, tetapi belum sampai pada titik untuk bisa dianggap sebagai diabetes tipe 2.
Apabila pradiabetes tidak ditangani dengan benar, kondisi ini akan berkembang menjadi diabetes tipe 2 yang meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti penyakit ginjal, penyakit kardiovaskular, dan kerusakan mata.
Baca Juga: Benarkah Jahe Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Faktanya
Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, kadar gula darah tinggi pradiabetes adalah 100-125 mg/dL (pengukuran gula darah puasa) dan 140-199 mg/dL (pengukuran gula darah sewaktu).
Adapun gula darah normal adalah kurang dari 100 mg/dL (pengukuran gula darah puasa) dan kurang dari 140 mg/dL (pengukuran gula darah sewaktu).
Pradiabetes dapat dilihat dengan cara melakukan tes gula darah, tetapi kondisi ini biasanya tidak memiliki gejala apa pun yang terlihat nyata. Maka dari itu perlu melakukan pemeriksaan Kesehatan rutin untuk metabolik dasar termasuk cek kadar gula darah.
Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Gula Darah Tinggi
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut gejala pradiabetes:
-Kulit menggelap di bagian lipatan ketiak, bagian belakang atau samping leher
-Muncul banyak kutil pada kulit
Baca Juga: 5 Minuman yang Efektif Menurunkan Gula Darah
-Perubahan pandangan mata yang mengakibatkan retinopati terkait diabetes
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ciri-ciri diabetes yang sudah meningkat menjadi tipe 2:
-Merasa haus
Baca Juga: Simak 4 Manfaat Kayu Manis untuk Penderita Diabetes
-Sering buang air kecil
-Penglihatan kabur
-Rasa lapar meningkat
Baca Juga: Manfaat Pisang Rebus bagi Penderita Diabetes
-Sering infeksi
-Mati rasa atau kesemutan di kaki atau lengan
-Luka lama sembuh
Baca Juga: Gejala Hipoglikemia yang Dialami Penderita Diabetes
-Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
Segeralah periksa ke dokter jika Anda mengalami ciri-ciri pradiabetes di tas untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan petunjuk pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
(ans)
Baca Juga: Benarkah Minuman Manis Lebih Berbahaya Tingkatkan Risiko Diabetes daripada Nasi? Ini Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News