MALANG, BANGSAONLINE.com - Terus mendapatkan tuduhan terlibat dalam terkait dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jatim, calon Bupati Malang nomor urut 2, Gunawan HS atau yang akrab disapa Abah Gun, menanggapi dengan santai dan senyum.
"Bukti nyata dari hasil jerih payah saya dalam berjuang selama satu dasawarsa sebagai anggota DPRD Jatim sudah banyak dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Malang," katanya, Rabu (9/10/2024) malam.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Ia dengan santai mengatakan bahwa tuduhan tanpa dasar itu sengaja diciptakan secara masif agar masyarakat tidak bersimpati kepada dirinya. Namun, Abah Gun tak mau terjerembab dalam permainan yang dimainkan lawannya.
Apabila ada fitnah yang ditujukan kepadanya, ia hanya menyampaikan jika sudah menjadi hal lumrah dalam suatu kontestasi politik, lawan akan menggunakan segala cara untuk menang.
"Fitnahnya kan dihubung-hubungkan. Kayak pokmas, dana hibah, kenapa yang ditembak kok saya. Saya ini kan wajar, yang nggak wajar kok nggak ditembak karena kubu mereka. Ini ya biasa lah, namanya politik," ujarnya.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
Pria yang juga menjadi penasihat Jamaah Maiyah Malang Raya ini sejatinya menunjukkan bahwa dirinya betul-betul mengemban amanah dari rakyat dan bekerja untuk rakyat.
Mendapat julukan 'Bapak Madrasah' yang disematkan kepadanya menjadi bukti, bagaimana sepak terjang Gunawan HS dalam membantu ratusan lembaga pendidikan di Kabupaten Malang yang sebagian besar berasal dari dana hibah.
Salah satu dari sekian ratus lembaga pendidikan yang merasakan kontribusi Abah Gun di Desa Tajinan, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Jabal Tsur. Bahkan, sebagai bentuk apresiasi, MI Jabal Tsur secara khusus memakai nama Abah Gun sebagai aula pertemuan.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
"Bisa di cek di lapangan, semua pekerjaan itu ada. Jadi kalau dituduh yang macam-macam, saya berharap semoga Allah SWT membukakan mata hati mereka yang menyebarkan fitnah. Karena memang sejatinya tidak akan pernah ada hal baik di mata orang yang membenci kita," paparnya.
Tidak hanya pendidikan, bidang lainnya tak luput dari perhatian Guawan selama duduk di legislatif. Utamanya yang jadi perhatian Abah Gun adalah keagamaan, infrastruktur, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu bukti nyata yang dilakukan Abah Gun untuk masyarakat di bidang keagamaan yaitu membangun ulang Masjid Baiturrahman di Desa Ringinsari Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Baca Juga: Pemprov Jatim Borong 4 Penghargaan di APBD Award 2024
Hal itu dibenarkan oleh Pengurus Masjid Baiturrahman RT 10 Ringinsari Sumawe, Sunardiono, kepedulian Abah Gun terhadap tempat ibadah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Masyarakat RT 10 Ringinsari pun berterima kasih kepada Abah Gun.
"Kalau Abah Gunawan, kaitannya dengan manfaat, sangat-sangat manfaat. Karena terutama masalah keagamaan, Abah sangat peduli, baik lembaga pendidikan maupun tempat-tempat ibadah termasuk infrastruktur-infrastruktur jalan. Nah itu kami dari warga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Abah Gunawan," paparnya.
Ia menambahkan, saat ini Masjid Baiturrahman sudah dalam tahap akhir pembangunan ulang. "Masjid ini dulu dibongkar total dibangun pondasi sampai selesai di dalam sekarang sudah dijalankan untuk finishing ini," ucapnya.
Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, Pj Gubernur Adhy Fokuskan Evakuasi Warga dan Perbaikan Tanggul Jebol
Dari informasi yang ada, dari 11 anggota DPRD Jatim Dapil Malang Raya periode 2019-2024, Abah Gun sebetulnya ada di posisi lima sebagai penerima dana hibah sebesar Rp29.273.847.000,00. Di atas Abah Gun, berurutan ada nama Sri Untari yang menerima dana hibah sebesar Rp108.729.136.000,00., Dwi Hari Cahyono Rp84.743.095.000,00., Hikmah Bafaqih Rp35.716.422.000,00. serta Aufa Zhafiri Rp31.909.847.000,00.
Di bawah nama Abah Gun, secara berurutan ada nama Jajuk Rendra Kresna Rp26.709.119.000,00,. Daniel Rohi Rp23.636.818.000,00., Siadi Rp22.815.665.000,00., Sugeng Pujianto Rp21.146.234.000,00., Khofidah Rp19.460.934.000,00. serta Agus Dono Wibawanto Rp10.433.492.000,00.
Beberapa waktu lalu, dari sederet nama tersebut, organisasi masyarakat GRIB Jaya meminta KPK untuk fokus kepada nama Sri Untari sebagai penerima dana hibah terbesar di Malang Raya. Menurut Ketua DPC GRIB JAYA Malang, Damanhury Jab, ada banyak kejanggalan dalam penyaluran dana hibah milik Untari.
Baca Juga: Di Fun Walk HUT Ke-86 RSUD Dr. Soetomo, Pj Gubernur Adhy Bangga Taraf Kesehatan dan IPM Jatim Naik
"Dari Sri Untari ada sekitar 6 titik kegiatan fiktif di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, diantaranya di Desa Sumbermanjing Wetan 2 titik, Desa Klepu 1 titik, Desa Harjokuncaran 1 titik dan Desa Sumberagung 2 titik. Pada posisi inilah mengapa kami mendesak KPK segera menetapkan Untari sebagai tersangka, sehingga KPK dapat mendalami, sejauh mana keterkaitan Untari dengan menghilangnya Dipo ini," ungkapnya. (dad/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News