SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep menggelar pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan keuangan BUMDes, Kamis (10/10/2024) kemarin.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu mengambil tema "Optimalisasi Laporan Keuangan Berbasis Excel dan Aplikasi".
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni, berharap kegiatan tersebut dapat membantu para pengelola BUMDes dalam mengoptimalkan laporan keuangan sebagaimana yang diharapkan.
Menurutnya, ke depan BUMDes tidak hanya sekadar mengembangkan usahanya, namun juga harus bisa membuat laporan keuangan yang memenuhi standarisasi.
"Karena kami juga fokus pada pendampingan untuk penganggaran dana desa, khususnya untuk memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan BUMDes di masing-masing desa yang juga tentunya diperlukan mengetahuan terkait pelaporan keuangan," jelasnya.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
Dalam rangka memajukan BUMDes masing-masing desa, Syahroni berpesan agar pengurus maupun Pemdes tidak terjebak dengan kesuksesan yang diraih oleh desa lainnya. Sebab, potensi tiap-tiap desa berbeda.
"Desa lainnya belum tentu berhasil apabila hanya mengikuti usaha yang sudah dilakukan oleh desa lain. Sehingga tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti usaha BUMDes lain yang belum tentu berhasil dilakukan di desa yang bersangkutan," katanya.
Ia mencontohkan BUMDes Pagerungan Besar yang masuk tiga besar dengan usahanya di bidang pengembangan internet yang selama ini menjadi persoalan serius di Kepulauan Masalembu.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Sementara, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Ekonomi dan Kerja Sama Desa (PUEKD), Fadholi, menjelaskan pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas personal atau bendahara BUMDes selaku penanggung jawab pelaporan keuangan.
Ia mengungkapkan, 90 persen BUMDes di Sumenep selama ini laporan keuangannya masih manual. Bahkan ada yang masih dalam bentuk lembaran-lembaran.
"Karenanya, melalui pelatihan yang menghadirkan penyaji ini, maka sejumlah pengelola BUMDes administrasinya akan lebih baik lagi sesuai dengan amanah dalam PP, Permendes, hingga Perbup," tandasnya.
Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK
Pelatihan ini juga dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari pengelolaan dana yang dikelola BUMDes. (aln/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News