
SIDOARJO,BANGSAONLINE.com - BRI Unit Sidoarjo Kota mengapresiasi Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya dalam perkara atas terdakwa DF terkait dugaan korupsi dana nasabah senilai Rp2 miliar dalam sidang yang digelar, Jumat (18/10/2024) lalu tersebut
Dalam putusannya hakim menjatuhkan vonis bersalah dalam dakwaan subsider, mantan pegawai salah satu bank plat merah atau bank pemerintah di Sidoarjo.
Baca Juga: Soal Penipuan UMKM yang Rugikan Ratusan Juta, Inspektorat Surabaya Panggil 3 Pegawai Outsourcing
Akibat perbuatannya, terdakwa dijerat pasal 3 UURI, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Terdakwa dijatuhi hukuman 3 tahun penjara dan diwajibkan membayar uang pengganti Rp 1,618 miliar, dengan ancaman pidana subsider jika gagal membayar.
Menyikapi vonis Majelis Hakim, Pemimpin Kantor Cabang BRI Sidoarjo Sudono menyambut baik apa yang sudah diputuskan tersebut.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Bongkar Dua Gudang Sindikat Pengoplos Isi Tabung LPG
Menurutnya hal ini selaras dengan komitmen BRI yang senantiasa pro-aktif dalam pengungkapan kasus-kasus fraud dan menerapkan zero tolerance terhadap setiap tindakan fraud serta menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan operasional bisnisnya.
"Kita menyambut baik terkait vonis yang diberikan. Hal ini selaras dengan komitmen BRI yang senantiasa pro-aktif dalam pengungkapan kasus-kasus fraud dan menerapkan zero tolerance terhadap setiap tindakan fraud serta menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG)," ungkapnya, Selasa (22/10/2024).
Kasus ini dimulai pada Januari 2022. Nasabah berinisial FN, warga Citraland, ditawari untuk membuka rekening BRI Simpedes. Setelah menaruh kepercayaan, FN setuju untuk menyetorkan Rp 1,5 miliar.
Baca Juga: Sidang Kasus Sabu 30 Kg: Bos Ekspedisi Ngaku Tak Tahu Isi Barang, Terdakwa: Saya Lapor Atasan
Namun, mantan pegawai DF menyalahgunakan wewenangnya. Ia meminjam KTP FN dengan alasan membantu proses pembukaan rekening, tetapi justru membuka layanan Mobile Banking tanpa sepengetahuan nasabah. Dengan iming-iming hadiah undian, DF berhasil membujuk FN menambah saldo hingga Rp 2 miliar.
Kasus ini terungkap saat FN hendak memindahkan dananya ke rekening lain, hanya untuk menemukan saldo yang tersisa Rp 376.942.
FN langsung mengadukan hal ini kepada Kepala Bank BRI Sidoarjo Kota, yang kemudian menginvestigasi dugaan penipuan tersebut. (van)
Baca Juga: Mayat Pria Ditemukan di Saluran Air Wilayah Tarik Sidoarjo Seusai Salat Jumat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News