BNN Prov Jatim: Ada Industri Migas, Bojonegoro jadi Incaran Peredaran Narkoba

BNN Prov Jatim: Ada Industri Migas, Bojonegoro jadi Incaran Peredaran Narkoba Kasi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, Imam Danang S.S Ranindita. (foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Maraknya peredaran narkoba belakangan ini sangat mengkhawatirkan semua pihak. Indonesia, sudah menjadi basis peredaran dan produksi narkoba dengan banyak ditemukannya pabrik-pabrik narkoba. Bahkan Jawa Timur sendiri menempati ranking pertama dengan jumlah terbanyak pengguna narkoba.

"Di Jawa Timur data terakhir sebanyak 564 ribu jiwa positif menggunakan narkoba, dengan kerugian mencapai Rp 9.5 Triliun," ujar Kasi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, Imam Danang S.S Ranindita saat menghadiri rapat koordinasi pencegahan, penanganan terhadap peredaran dan pengguna narkoba di gedung Bakorwil , Selasa siang (8/9/2015).

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Menurut dia, selain jawa timur yang kini menjadi perhatian pemerintah, Kabupaten juga turut menjadi perhatian soal perederan barang haram ini. Saat ini, kota yang kini terkenal dengan sumber minyak dan gas buminya itu menempati urutan 21 di wilayah Jawa Timur. Bahkan, kata dia, para pengedar narkoba sedang mengincar .

"Karena ini ada industri minyaknya. Di sekitar Blok Cepu bisa jadi banyak penyalahgunaan narkoba karena di situ banyak pekerja asing. Sehingga saya berharap pemerintah, polisi dan seluruh elemen masyarakat untuk selalu melakukan pengawasan terhadap peredaran narkoba ini," kata Danang.

Peredaran narkoba, lanjut dia, akan sulit dibendung jika tidak ada kerjasama dari semua pihak. Jaringan peredaran narkobanya pun saat ini sudah sangat sistematis, mereka lebih terorganisir bahkan melibatkan orang-orang yang berkuasa dan berkedudukan. Sementara itu, tugas pokok BNN yakni, pencegahan, rehabilitasi, pemberdayaan masyarakat dan pemberatasan.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza

"Narkoba adalah kejahatan besar, jika tidak diberantas akan menghawatirkan bahkan merusak bagi generasi penerus bangsa," paparnya.

Danang S.S Ranindita mengajak tamu yang hadir, seperti Wakil Bupati , Setyo Harto, sejumlah kepala SKPD, Kepala Bakorwil Provinsi Jatim, perwakilan Kapolda Jatim, mahasiswa dan perwakilan ormas untuk bersama melakukan penguatan moral khususnya bagi para pelajar. Pasalnya, belakangan ini yang menjadi pengedar maupun pengguna banyak anak-anak sekolah.

"Koordinasi pencegahan ini merupakan kegiatan positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Dia menambahkan, langkah nyata yang akan dilakukan BNN yakni penyelidikan, pemetaan, pemantauan dan pencegahan. Selain itu, pemerintah kabupaten (Pemkab) juga diminta membentuk satuan pelaksana Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (P4GN) yang nantinya seluruh elemen masuk di dalam organisasi tersebut.

"Dengan rapat ini juga kami beritahu bahwa mulai tahun ini kurikulum tentang bahaya narkoba akan diterapkan, oleh karena itu dinas pendidikan untuk segera mensosialisasikan ke sekolah-sekolah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO