JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Prof Moh Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), mengatakan seharusnya polisi tak sungkan untuk memeriksa Budi Arie Setiadi yang kini jadi Menteri Koperasi.
Sebab, lanjut Mahfud MD, Budi Arie yang pernah jadi Menteri Komunikasi dan Informasi, adalah sosok yang paling paham soal judi online ini. Bahkan Mahfud menyatakan polisi sangat beralasan memeriksa Budi Arie, karena di antara para tersangka kasus judi online, terdapat pegawai Kominfo yang saat ini berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB di Jatim Diinstruksikan Perangi Judi Online
Nah, tersangka tersebut diangkat oleh Budi Arie sebagai pegawai di Kominfo.
"Yang penting itu memeriksa Budi Arie, karena bagaimanapun itu semua diangkat oleh Budi Arie, bukan semua-lah, saya tidak tahu yang lain, tapi sekurang-kurangnya tersangka utamanya itu kan diangkat oleh Budi Arie," kata Mahfud MD dalam podcast Terus Terang di YouTube Mahfud MD Official, Selasa (12/11/2024).
"Dan konon tidak pernah ditanyakan ijazahnya apa, kompetensinya apa, cuma kan Budi Arie bilang itu, ngaku-ngaku bisa komputer, ahli, ya, saya angkat gitu," imbuhnya.
Baca Juga: Satreskrim Polres Batu Sosialisasikan Bahaya Judol di Jatim Park 2
"Tidak perlu tanya ijazahnya, karena keahlian tuh nggak perlu ijazah, kan dia bilang gitu si Budi Arie," lanjutnya
Mahfud menyebut, semestinya Ketua Umum Projo itu adalah orang pertama yang diperiksa polisi, setelah salah satu tersangka utama dalam kasus ini adalah pegawai Komdigi.
"Kan kuncinya di situ, kalau mau masuk ke jantung persoalannya kan Budi Arie," tegasnya.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden, Polresta Sidoarjo Ungkap Kasus Judol Periode Oktober-November 2024
"Jantung persoalannya kan di situ, tapi nggak tahu-lah, kita lihat-lah, kita kan tidak nangani langsung kasus ini," imbuh Mahfud MD seperti dilansir wartakota.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, buka suara soal peluang anggotanya memeriksa Budi Arie Setiadi terkait kasus judi online yang dibekingi oknum pegawai Komdigi.
Menurut dia, jika dalam perjalanannya kasus ini mengarah ke nama-nama tertentu, pihaknya pasti akan memeriksanya.
Baca Juga: Polres Madiun Kota Ungkap Kasus Judi Online di Media Sosial
Hal itu disampaikannya usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI pada Senin (11/11/2024).
"Saya kira kalau nanti dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota saya, mengarah ke arah nama-nama tertentu saya kira pasti akan diproses pasti, akan diperiksa," kata Listyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Budi Arie Setiadi menjelaskan alasan di balik perekrutan salah satu pegawai Komdigi berinisial AK, yang dinyatakan gagal dalam seleksi, tetapi tetap bisa bekerja.
Baca Juga: Menteri Rame-Rame Minta Tambah Anggaran, Cak Imin Rp 100 T, Maruar Rp 48,4 T, Menteri Lain Berapa T
AK menjadi salah satu dari 10 pegawai Komdigi yang diduga melindungi situs-situs judi online agar tidak diblokir dan tetap beroperasi di Indonesia.
"Saya putuskan untuk AK diterima karena yang bersangkutan mengklaim punya skill IT mumpuni," kata Budi Arie dilansir Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
Ia menyatakan, keputusan tersebut bertujuan untuk memperkuat tim Komdigi yang saat itu masih bernama Kominfo, untuk memberantas situs judi online di Indonesia.
Baca Juga: Antisipasi Judi Online, Propam Periksa Ponsel Anggota Polres Kediri
“Dalam dunia IT, sudah umum bahwa ijazah terkadang bukan menjadi hal yang utama,” sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News