Evaluasi Stasiun Pasang Surut Alat Deteksi Tsunami di Sampang

Evaluasi Stasiun Pasang Surut Alat Deteksi Tsunami di Sampang Peserta evaluasi pembangunan stasiun pasang surut inatews oleh mahasiswa dari beberapa kampus Jawa Timur.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Kabupaten Sampang tidak perlu khawatir lagi dengan bencana tsunami. Sebab, alat deteksi tsunami stasiun pasang surut telah dipasang di , Sampang.

Alat ini bisa dimanfaatkan untuk penyediaan referensi vertikal dalam pemetaan dan berguna dalam mendukung atau suatu sistem peringatan dini tsunami yang komprehensif.

Baca Juga: Audiensi Dengan BIG, Menteri Nusron Perkuat Kolaborasi Percepatan RTR dan PTSL

Hal ini juga menunjang upaya mitigasi dan evakuasi mandiri masyarakat dengan mengenali karakter gempa serta stasiun pemantauan pasang surut yang hanya ada tiga titik di Pulau Madura, yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.

Kepala (), Muh. Aris Marfai, mengatakan selain dimanfaatkan untuk penyediaan referensi vertikal dalam pemetaan, alat itu juga berguna dalam mendukung atau suatu sistem peringatan dini tsunami yang komprehensif.

"Di dalamnya telah diterapkan teknologi baru yang dikenal dengan Decision Support System (DSS)," ungkapnya, Rabu, (20/11/2024).

Baca Juga: Kembangkan Informasi Geospasial, Pemkot Batu Teken MoU dengan BIG

Selain itu, alat ini mengumpulkan semua informasi dari hasil sistem pemantauan gempa, simulasi tsunami, pemantauan tsunami, dan deformasi kerak bumi setelah gempa terjadi.

"Kumpulan informasi ini merupakan faktor-faktor pendukung untuk menyiarkan berita peringatan dini tsunami dan menjadi bahan evaluasi peringatan dini tsunami dari sistem pemantauan tersebut," ujarnya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh , dalam hal ini Direktorat Sistem Referensi Geospasial (DSRG), bertujuan untuk membuat peserta lebih memahami proses bisnis penyediaan data pasang surut.

Baca Juga: Anggota Komisi VII DPR RI Gelar Sosialisasi Geospasial di Tuban

"Stasiun pasang surut yang dikelola , selain dimanfaatkan untuk penyediaan referensi vertikal dalam pemetaan, juga berguna dalam mendukung . Pada hari ini, kita akan bersama-sama mencoba mengenal sistem pemantauan pasang surut yang dikelola , dan kegiatan survei lainnya mendukung pemanfaatan data pasang surut, seperti levelling dan ()," jelas Aris Marfai.

Dalam kegiatan kunjungan lapangan ini, memberikan penjelasan kepada undangan terkait peralatan yang ada di stasiun pasang surut, beserta fungsinya, untuk menjaga keberlangsungan data pasang surut.

Dilakukan juga simulasi pengukuran dan levelling TKG pasang surut untuk pemutakhiran sistem referensi vertikal.

Baca Juga: Tujuh Desa di Sumenep Rawan Longsor

Kunjungan lapangan ini juga dihadiri Plt. Direktur SRG , Bayu Triyogo Widyantoro, mitra pengguna/praktisi lintas sektor seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), dan Pusat Hidro Oseanogerafi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (PushidrosAL). (tam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO