KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional telah terbukti memiliki berbagai manfaat salah satunya dalam memberikan penjaminan layanan kesehatan bagi para pesertanya. Kemudahan dalam menggunakan JKN dapat dirasakan oleh salah seorang ibu rumah tangga dari Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Rina Wijayanti (36).
Ia mengaku telah lama memiliki jaminan kesehatan sejak jaman PT. Askes (Persero), yaitu sejak dirinya menikah dengan sang suami yang merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Rina membagikan ceritanya mengenai pengalamannya dalam memanfaatkan JKN.
Baca Juga: Peserta JKN dari Magetan Puas Gunakan Antrean Online di Puskesmas Ngujung
Sejak PT Askes (Persero), ia memanfaatkan jaminan kesehatannya untuk proses kelahiran ketiga anaknya, terakhir pada 2016. Rina menuturkan, saat melahirkan dirinya harus melalui tindakan Caesar, dan semua biaya untuk proses persalinannya ditanggung penuh, tanpa mengeluarkan biaya sendiri.
“Kelahiran pertama tahun 2010, kedua tahun 2013, dan yang terakhir tahun 2016. Kalau yang melahirkan anak pertama itu awalnya pingin secara normal ternyata tidak bisa, karena sudah dua hari pembukaannya tetap dua sedangkan saya kondisinya sudah lemas," ucapnya beberapa waktu lalu.
"Akhirnya dokter memutuskan untuk dilakukan operasi caesar. Untuk kelahiran kedua, karena trauma sakitnya seperti melahirkan yang pertama jadinya caesar. Sedangkan yang ketiga, karena sudah 2 kali caesar akhirnya juga dilakukan tindakan operasi,” imbuhnya.
Baca Juga: Program Rehab Jadi Solusi Bayar Tunggakan Iuran JKN
Selain dirinya yang pernah memanfaatkan JKN, Rina juga menceritakan bahwa suaminya menderita penyakit diabetes yang biaya pengobatannya juga ditanggung penuh oleh Program JKN. Karena penyakit yang diderita oleh suaminya, kini kehidupan Rina sangat berubah dari sebelumnya. Rina mengungkapkan, jika saat ini lebih sadar akan pola hidup sehat yang harus diterapkan demi terhindar dari berbagai macam penyakit.
“Suami saya itu juga pernah menggunakan JKN untuk pengobatan diabetesnya. Alhamdulillah selama pengobatan diabetes semua ditanggung oleh JKN. Ternyata akibat dari penyakit diabetesnya, sudah merembet ke ginjal dan pernah pengobatan pakai biaya sendiri ternyata sangat mahal. Dari situ saya sadar harus hidup sehat dimulai dari sekarang, dan jangan menunggu sakit,” paparnya.
Rina telah menerapkan pola hidup yang lebih sehat dengan cara rajin berolahraga dan lebih memperhatikan apa yang harus dikonsumsi. Pengalaman dari penyakit suaminya, banyak hal yang harus diubah untuk bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik demi mendapatkan tubuh yang sehat.
Baca Juga: JKN Jadi Andalan Keluarga Mahasiswi dari Kandat untuk Atasi Masalah Kesehatan
“Pengalaman suami sakit diabet itu karena pola makannya tidak teratur contohnya pada saat malam hari masih sering makan. Akibat dari penyakitnya, pada saat suami ingin makan, makanannya harus ditakar dan ditimbang dulu. Karena itu sekarang jadi lebih mengerti dan diubah pola hidupnya. Untuk makan lebih mengurangi gula, sudah tidak pakai penyedap lagi. Olahraganya juga rutin jogging tiap pagi,” bebernya.
Selain menerapkan pola hidup sehat, Rina juga menekankan bahwa memiliki JKN juga sangat penting sebagai bentuk perlindungan akan jaminan kesehatan jika suatu saat membutuhkannya. Rina juga memahami konsep akan gotong royong pada program JKN, sehingga ketika dirinya sehat dan tidak menggunakan JKN, iuran yang rutin dibayarkan dapat membantu peserta lain yang lebih membutuhkan.
“Usahakan kita hidup sehat dimulai dari sekarang, karena sehat itu mahal. Jangan menunggu sakit dulu. Kita punya JKN itu sangat perlu, dan tujuannya satu yaitu jaga-jaga jika kita sakit. Tapi harapannya juga jangan sampai sakit. Karena disitu kita bisa membantu sesama karena tiap bulan kita kan bayar iuran, jadi bisa dipakai untuk orang lain yang lebih membutuhkan,” pungkasnya. (uji/BPJS Kesehatan)
Baca Juga: Warga Kandat ini Bersyukur Jadi Peserta JKN, Semua Anggota Keluarganya Dimudahkan dalam Berobat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News