Benarkah Haji dan Umrah Hanya Memperkaya Pemerintah Arab Saudi? Ini Jawabnya

Benarkah Haji dan Umrah Hanya Memperkaya Pemerintah Arab Saudi? Ini Jawabnya Jutaan umat Islam melakukan thawaf di Ka'bah Makkah. Ilustrasi. Foto: viva.co.id/mch 2020/susanto

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Saya membaca status seorang teman yang sinis terhadap rakyat Indonesia yang makin bergairah dan umroh. Menurut dia, umat Islam yang dan umroh itu HANYA memperkaya pemerintah Arab Saudi. 

Teman saya itu terus memprovokasi di media sosial dengan narasi-narasi sinis dan penuh kebencian. Bahkan mereka mengatakan bahwa tanah suci itu ya nusantara. Bukan Makkah Madinah.

Baca Juga: Pemimpin Redaksi HARIAN BANGSA Berangkat Umrah Bersama Istrinya

Saya kasihan pada teman saya itu. Karena dia tak paham bahwa semakin rakyat Indonesia bergairah dan umroh justru semakin membantu dan menguntungkan pemerintah Indonesia secara ekonomi.

Lihat saja berapa triliun Dana Abadi Umat (DAU) yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) hingga 2024. Juga berapa triliun dana umat Islam yang dan umroh masuk ke kas negara dalam pengurusan dokumen, visa, transportasi, pengadaan konsumsi, pakaian seragam, dan lain sebagainya

Alahsil, secara faktawi jelas sekali bahwa pelaksanaan ibadah haji dan menjadi salah satu soko guru devisa negara. Dan semuanya, sekali lagi, masuk kas negara. 

Baca Juga: Rektor UINSA: Prof Ridlwan Nasir Sosok Pengayom yang Layak Diteladani

Ini berarti bahwa kontribusi Islam terhadap negara luar biasa. Bayangkan, dari sektor ibadah saja, umat Islam telah memberikan kontribusi sangat besar terhadap negara. Belum lagi perjuangan yang lain.

Yang juga perlu diingat, bahwa banyaknya umat Islam dan umroh otomatis mengungkit pertumbuhan ekonomi swasta. Salah satu contoh keberadaan travel haji dan serta pelayanan haji dan lainnya. 

Bahkan haji dan juga memunculkan usaha di sektor swasta mulai tingkat tinggi sampai kaki lima. Contoh kongkrit penjual peralatan haji, sarung, tasbih, baju koko, kopiah putih, kurma dan sebagainya.

Baca Juga: ONH 2025 Turun, ONH 2024 Mahal karena Dobel Anggaran, DPR: Harus Ada yang Ditangkap

Dan yang juga perlu dicatat, pelaksanaan haji dan umroh banyak menyedot karyawan. Tak tanggung-tanggung ratusan ribu karyawan. Baik di Indonesia maupun warga Indonesia yang tinggal di Saudi Arabia. Bahkan di daerah tertentu juga merekrut karyawan non muslim. 

Sekali lagi, dari sektor ibadah saja umat Islam telah memberikan kontribusi ekonomi luar biasa pada negara. Dan yang sangat fundamental bahwa dana dari umat Islam yang masuk ke kas negara lewat pelaksanaan haji dan umroh itu diberikan secara ikhlas karena untuk tujuan ibadah. 

Sekali lagi secara ikhlas. Beda sekali dengan pajak yang umumnya membayar karena terpaksa.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Maka, sekali lagi, saya kasihan pada teman yang sinis terhadap bergairahnya umat Islam dan umroh. Saya tak tahu apa motifnya. 

Semoga kesirikan hatinya segera sembuh dan bukan karena ingin menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Wana'udzubillahi min dzalik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO