Tak Harus Berurutan, Berikut Cara Menjalankan Puasa Syawal Sesuai Anjuran

Tak Harus Berurutan, Berikut Cara Menjalankan Puasa Syawal Sesuai Anjuran Ilustrasi. Foto: Freepik

BANGSAONLINE.com - Umat Muslim dianjurkan untuk melanjutkan ibadah setelah rayakan Idul Fitri dengan menjalankan puasa sunnah Syawal. Puasa ini dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal serta memiliki beberapa keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّامِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim, no. 1164)

Mengutip NU Online, waktu terbaik untuk menjalankan puasa Syawal adalah enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri, yakni mulai 2 Syawal hingga 7 Syawal.

Namun, menurut ulama Syekh Ibnu Hajar al-Haitami yang dikutip dari laman Baznas, puasa Syawal juga boleh tidak dilakukan secara berurutan, asalkan berjumlah enam hari dan masih dalam bulan Syawal.

Artinya, seseorang bisa menyesuaikan kemempuan puasanya, seperti setiap Senin dan Kamis, atau saat puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah), selama masih dalam bulan Syawal.

Tahun ini, bulan Syawal 1446 H berakhir pada 28 April 2025. Jadi, batas akhir pelaksanaan puasa sunnah Syawal adalah hari Senin, 28 April 2025.

Tata cara puasa Syawal sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar hingga magrib. Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal yang dibaca pada malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala.”

Namun, karena ini termasuk puasa sunnah, maka jika seseorang lupa berniat pada malam hari, diperbolehkan untuk membaca niat di siang hari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Ini bacaan niat siang harinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَاالْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta’ala.”

Puasa enam hari di bulan Syawal merupakan kesempatan untuk terus memperbanyak amal setelah Ramadhan. Melalui puasa ini, diharapkan umat Muslim bisa menjaga semangat ibadah, meningkatkan ketakwaan, dan makin dekat dengan Allah SWT. (mg4)