
Sementara itu, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdijono mengatakan bahwa Puspresnas memiliki Sistem Informasi Manajemen Talenta. Yang di dalamnya mencakup prestasi murid-murid dari SD sampai perguruan tinggi.
"Dan Jatim saat ini nomor satu dalam sistem manajemen informasi talenta kami. Jumlah terbanyak mencatatkan prestasi dalam sistem tersebut. Ini adalah merupakan bagian dari perwujudan desain besar manajemen talenta nasional," jelasnya.
"Harapan kita bersama bahwa saat Indonesia Emas nanti, kita sudah mempunyai para pengganti kita, para bibit unggul yang luar biasa untuk mengisi pembangunan di Indonesia. Kalau kita hitung 2045 itu adalah 20 tahun dari sekarang. Berarti yang akan ada di situ adalah adik-adik dari SD, SMP, SMA dan juga jenjang pendidikan tinggi sehingga prestasi ini memang patut kita banggakan," harap Maria.
Tak hanya itu, dirinya juga memberikan penghargaan Lomba Design Maskot LKS 2025 kepada tiga orang pemenang, yakni M. Zakky Haedydhar darj SMKN 2 Tuban, Anindita Wijayakusuma dari SMKN 1 Ponorogo, serta Azka Haura dari SMKN 4 Malang.
Ia juga menyerahkan ijazah siswa-siswi SMA dan SMK yang sempat tertahan di sekolah. Khusus untuk urusan ijazah, Gubernur Khofifah kembali menekankan kepada semua instansi untuk tidak memberatkan masyarakat dengan menahan ijazah.
"Ada kasus yang lagi viral itu. Saya sudah berbicara kepada owner dan mantan HRD-nya, keduanya tidak bisa memastikan kapan bisa mengembalikan ijazah. Maka untuk yang ijazah ditahan perusahaan, Dinas Pendidikan Jatim bisa menerbitkan kembali. Proses hukum tetap berjalan, tapi kesejahteraan masyarakat itu tugas kami," jelas Gubernur Khofifah. (dev/van)