
Agung mengatakan, flushing merupakan program untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
"Ini kegiatan rutin tahunan yang menjadi salah satu upaya efektif dalam rangka menjamin keberlangsungan fungsi Waduk Wlingi dan Lodoyo, keberlanjutan pembangkitan listrik di PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo dan PLTM Lodagung, serta kelancaran pasokan air daerah irigasi Lodagung," jelasnya.
Melalui flushing, diharapkannya bisa berdampak positif. Selain meningkatkan daya tampung Bendungan Wlingi, material yang tergelontor ini diharapkan dapat mengisi dasar sungai di Brantas Tengah dan Hilir yang saat ini terjadi degradasi dasar sungai.
Sebelum dilaksanakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan persiapan bersama perwakilan Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) pada tanggal 9 April 2025 lalu.
Dilanjutkan rapat koordinasi persiapan flushing bersama dinas dan stakeholders terkait pada tanggal 17 April 2025.
Berdasarkan kesiapan dan kesepakatan bersama, PJT I selalu operator pengelola bendungan memutuskan pelaksanaan flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo pada tanggal 27 April hingga 3 Mei 2025.
Untuk itu, ia menyampaikan beberapa hal penting untuk diketahui masyarakat, khususnya di wilayah Blitar dan Kediri yang akan terdampak flushing.
Dengan adanya flushing maka PLTA Wlingi, PLTA Lodoyo dan PLTM Lodagung akan berhenti beroperasi sementara. Selain itu, alokasi air untuk daerah irigasi Lodagung juga akan berhenti sementara. (ina/van)