
"Bank Indonesia Kediri ingin membangun semangat bertani sejak usia sekolah, sehingga muncul potensi petani milenial yang andal, inovatif, dan berdaya saing di masa depan,"tandas Yayat.
Ditegaskan Yayat, Bank Indonesia Kediri mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kota Madiun beserta seluruh perangkat daerah terkait, serta kolaborasi dengan media dan institusi pendidikan.
Ke depan, program SPI diharapkan dapat menjadi gerakan edukatif yang konsisten dan terintegrasi dengan pembelajaran sekolah untuk mencetak generasi yang cerdas, peduli, dan mandiri dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pangan.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Program SPI. Kegiatan ini sejalan dengan visi Kota Madiun sebagai kota cerdas dan tangguh pangan.
"Kami berharap program ini tidak berhenti di satu tahun saja, namun terus berlanjut dan diperluas ke lebih banyak sekolah sebagai bagian dari gerakan bersama mewujudkan masyarakat yang mandiri pangan dan melek ekonomi,"kata Maidi.
Momen ini juga menjadi ajang peluncuran Aplikasi Sekolah Peduli Inflasi, inovasi digital untuk pelaporan urban farming yang dikembangkan secara kolaboratif dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun.
Aplikasi ini akan memudahkan sekolah dalam mencatat hasil panen komoditas pertanian yang ditanam di lingkungan sekolah secara berkala dan digital, sehingga data produksi dapat dimonitor secara langsung. (uji/van)