
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri bersama Pemerintah Kota Madiun menggelar kegiatan Kick Off Program Sekolah Peduli Inflasi (SPI) Tahun 2025.
Hal ini sebagai bentuk sinergi edukatif KPwBI dalam pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan dari lingkup sekolah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Yayat Cadarajat, dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE, Rabu (23/5/2025), mengatakan, bahwa SPI merupakan program edukasi yang mengintegrasikan pembelajaran mengenai inflasi, perilaku belanja bijak, serta praktik pertanian sekolah dengan memanfaatkan lahan terbatas (urbon farming) untuk menanamkan kesadaran ekonomi sejak dini.
Program ini, lanjut Yayat, menjadi bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sekaligus dukungan nyata terhadap ketahanan pangan berbasis komunitas pendidikan.
"Kegiatan SPI akan diikuti oleh 28 SMP/MTs di Kota Madiun. Kegiatan dilakukan mulai bulan April hingga Agustus 2025. Sebagai langkah awal memulai program, akan dibagikan komoditas cabai merah, cabai rawit, tomat, cabai rawit hijau, serta aneka sayuran seperti terong ungu dan sawi hijau, yang mana tersebut merupakan komoditas strategis yang kerap mempengaruhi inflasi pangan di tingkat lokal. Selanjutnya akan ada pendampingan secara berkala dari aspek perawatan tanaman, inovasi dan kreatifitas yang dilakukan,"kata Yayat.
Menurut Yayat, SPI bukan sekadar edukasi, namun bentuk nyata literasi ekonomi yang menanamkan nilai kepedulian terhadap harga pangan sejak usia dini.
SPI diharapkan menjadi trigger bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai sektor pertanian.
"Bank Indonesia Kediri ingin membangun semangat bertani sejak usia sekolah, sehingga muncul potensi petani milenial yang andal, inovatif, dan berdaya saing di masa depan,"tandas Yayat.
Ditegaskan Yayat, Bank Indonesia Kediri mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kota Madiun beserta seluruh perangkat daerah terkait, serta kolaborasi dengan media dan institusi pendidikan.
Ke depan, program SPI diharapkan dapat menjadi gerakan edukatif yang konsisten dan terintegrasi dengan pembelajaran sekolah untuk mencetak generasi yang cerdas, peduli, dan mandiri dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pangan.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Program SPI. Kegiatan ini sejalan dengan visi Kota Madiun sebagai kota cerdas dan tangguh pangan.
"Kami berharap program ini tidak berhenti di satu tahun saja, namun terus berlanjut dan diperluas ke lebih banyak sekolah sebagai bagian dari gerakan bersama mewujudkan masyarakat yang mandiri pangan dan melek ekonomi,"kata Maidi.
Momen ini juga menjadi ajang peluncuran Aplikasi Sekolah Peduli Inflasi, inovasi digital untuk pelaporan urban farming yang dikembangkan secara kolaboratif dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun.
Aplikasi ini akan memudahkan sekolah dalam mencatat hasil panen komoditas pertanian yang ditanam di lingkungan sekolah secara berkala dan digital, sehingga data produksi dapat dimonitor secara langsung. (uji/van)