LAMONGAN, BANGSAONLINE.com – Musim kemarau panjang menyebabkan 4389,96 ha (hektar) areal pertanian di Lamongan alami gagal panen. Luasan ini dimungkinkan akan bertambah jika musim hujan yang sangat diharapkan petani Lamongan tidak segera datang.
Kepala Dinas Pertanian Lamongan, Aris Setiadi melalui Kabag Humas Pemkab, Sugeng Widodo menyatakan dari luasan tanaman padi yang mati akibat kekeringan terbagi dalam empat kriteria.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT
"Ringan 373 ha; Sedang 1823,5 ha; Berat 1516 ha; dan Puso 677,46 ha," ujarnya.
Sementara areal pertanian yang terdampak kekeringan sementara tersebar di 13 kecamatan yang ada di Lamongan. Ketiga belas kecamatan ini masing-masing meliputi ; Kedungpring 8 desa; Modo 4 desa; Solokuro 9 desa; Bluluk 9 desa; Tikung 9 desa; Turi 9 desa; Brondong 2 desa; Sarirejo 6 desa; Kembangbahu 7 desa; Lamongan 3 desa; Paciran 1 desa; Karanggeneng 1 desa; Karangbinangun 5 desa dan Sugio 6 desa.
"Di samping berakibat pada tanamam padi, kekeringan juga berdampak pada tanaman jagung tercatat luasan sementara areal jagung yang mengalami kekeringan mencapai 439 ha," jelasnya.
Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat
Sedangkan kerugian akibat gagalnya pertanian pasca kemarau panjang hingga saat ini belum diketahui. "Karena masih didata di tingkat kecamatan belum disampaikan ke pemkab sehingga belum bisa diungkapkan kisaran mengenai kerugian yang ditanggung akibat kemarau panjang," ungkapnya.
Seperti diketahui, penjangnya musim kemarau di Jawa Timur berdampak pada areal pertanian yang ada di Lamongan. Ribuan hektar areal pertanian mengalami gagal panen (puso) akibat musim kemarau tahun ini. (ais/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News