
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Nyeri lutut bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagi banyak orang, rasa sakit yang terus-menerus dapat membatasi kemampuan berjalan, berdiri, atau bahkan melakukan aktivitas sederhana seperti menaiki tangga.
Nyeri lutut ini bisa menjadi salah satu tanda gejala dari penyakit osteoarthritis atau pengapuran tulang.
Osteoarthritis adalah salah satu gangguan sendi yang umum terjadi. Tidak hanya pada lutut, osteoarthritis juga dapat terjadi pada sendi lain, seperti jari tangan, tulang punggung, atau pinggul.
Osteoarthritis termasuk dalam penyakit degeneratif. Artinya, penyakit ini dapat memburuk seiring dengan bertambahnya usia. Maka dari itu, osteoarthritis adalah hal yang perlu ditangani sesegera mungkin. Salah satu penanganan untuk masalah ini adalah prosedur total knee replacement (TKR).
Dalam acara tahunan Pameran Pelayanan Unggulan Rumah Sakit di Jawa Timur dan Festival Paduan Suara Antar Rumah Sakit di Jawa Timur 2025 yang diselenggarakan oleh PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Wilayah Jawa Timur, RS Siloam Surabaya bersama dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi mengedukasi masyarakat mengenai osteoarthritis dan salah satu penanganannya, TKR.
“Prosedur TKR atau total knee replacement ini direkomendasikan untuk pasien yang mengalami osteoartritis (OA) tingkat lanjut, dengan gejala seperti nyeri lutut yang terus-menerus, keterbatasan gerakan, seperti kesulitan menekuk atau meluruskan lutut serta sulit berdiri atau berjalan akibat rasa sakit,” ujar dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi RS Siloam Surabaya.
dr. Teddy menambahkan bahwa di era saat ini, operasi dengan robot menjadi terobosan bagi dunia kedokteran. Dengan adanya robot dalam tindakan, keuntungan yang dirasakan oleh pasien akan lebih maksimal. Seperti prosedur TKR, hasil operasi semakin presisi dan proses pemulihan pasien pasca operasi akan jauh lebih cepat.
Apa Penyebab Osteoarthritis?
Penyebab osteoarthritis adalah kerusakan pada tulang rawan (kartilago) yang berfungsi untuk melindungi ujung tulang keras dari gesekan. Hal ini membuat tulang saling bergesekan langsung saat bergerak, hingga timbul peradangan yang dapat memicu nyeri, serta kekakuan pada sendi.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis. Berikut di antaranya Berat badan berlebih atau obesitas,
Memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit osteoarthritis, Lanjut usia, Berjenis kelamin wanita, Wanita yang sudah mengalami menopause, Pernah mengalami cedera pada sendi, Pernah melakukan operasi pada tulang dan sendi, Sering beraktivitas fisik dengan intensitas tinggi, seperti angkat beban, dan lain sebagainya dan Mengidap penyakit metabolik, seperti diabetes.
Kenali Gejala Osteoarthritis
Penderita osteoarthritis akan mengalami gejala awal seperti nyeri dan kekakuan pada sendi. Adapun beberapa gejala osteoarthritis yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:
Sendi terasa sakit saat digerakkan dan membaik saat sendi diistirahatkan, Sendi terasa kaku, terutama di pagi hari dan saat berpindah posisi tubuh setelah tidak bergerak cukup lama, misalnya setelah lama duduk dan berbaring.
Selain itu, melemahnya otot di sekitar sendi yang bermasalah, Munculnya suara gesekan atau gemeretak ketika sendi sedang digerakkan, Pembengkakan pada area sendi, seperti di jari tangan, lutut, siku, dan lain sebagainya.
Manfaat Total Knee Replacement (TKR)
TKR dilakukan dengan mengganti bagian sendi lutut yang rusak dengan implan khusus. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri sendi yang menetap, sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan bergerak dan memungkinkan pasien kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman. Dengan demikian, kualitas hidup pasien dapat dioptimalkan.
Beberapa manfaat utama TKR yang dapat dirasakan, meliputi:
-Pengurangan rasa nyeri: Setelah operasi, rasa sakit yang sering dirasakan biasanya akan berkurang secara signifikan.
-Peningkatan kemampuan pergerakan: Lutut yang sebelumnya sulit ditekuk atau diluruskan akan kembali menjadi lebih fleksibel.
-Kemampuan untuk beraktivitas: Pasien umumnya bisa kembali berjalan, bepergian, atau bahkan melakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya sulit dilakukan.
-Peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan: Pasien dapat kembali bekerja dan berinteraksi sosial tanpa rasa sakit yang mengganggu.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan kesehatan orthopedi di Indonesia, RS Siloam Surabaya terus berinovasi dengan menghadirkan tenaga medis terbaik dan fasilitas terkini.
Robotic knee surgery menjadi salah satu inovasi yang akan hadir di awal semester kedua tahun ini. Inovasi ini menjadi salah satu unggulan RS Siloam Surabaya yang akan menempati gedung baru pada semester kedua tahun ini.
“Karena komitmen RS Siloam Surabaya untuk terus menghadirkan layanan terbaik di bidang orthopedi, kini operasi dengan robotic tak perlu jauh-jauh ke luar negeri,” jelas dr. Teddy Heri Wardhana, SpOT. (mid/van)