Kepala Desa Gempol Bantah Isu Negatif dan Janjikan Pemerintahan Transparan

Kepala Desa Gempol Bantah Isu Negatif dan Janjikan Pemerintahan Transparan Kades Gempol saat serah terima jabatan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Desa Gempol, yang dikenal sebagai jantung segitiga emas Kabupaten Pasuruan, tengah diterpa berbagai isu yang menyebut pemerintahan desa tidak berjalan dengan baik. Namun, Kepala Desa Gempol, Ahmad Dwi Setyono, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

"Isu yang digaungkan di luar itu mengatakan saya tidak aktif ngantor," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (28/5/2025).

Ia menjelaskan, ketidakhadirannya dalam rapat dengan Camat Gempol terjadi karena dirinya sedang menangani urusan hukum warga di lapangan. Namun, pihak-pihak yang tidak menyukai dirinya justru memanfaatkan momen tersebut untuk menyebarkan persepsi negatif.

Selain itu, Dwi juga menepis tuduhan korupsi sebesar Rp1 miliar yang selama ini beredar, serta isu bahwa dirinya menghabiskan uang pajak desa. Ia menegaskan tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut.

"Kalau tuduhan itu terbukti, pastinya saya dipanggil APH, tapi nyatanya tidak ada. Saya tahu sumber tuduhan itu, tapi saya tidak mau buka aib orang," ungkapnya.

Sebagai langkah ke depan, Dwi berjanji akan melakukan penjaringan perangkat desa secara selektif, profesional, dan transparan agar roda pemerintahan berjalan sesuai harapan masyarakat.

Menjelang penjaringan Sekretaris Desa (Sekdes), ia juga mengungkapkan adanya pihak-pihak yang mencoba melobi dirinya dengan menawarkan uang dalam jumlah besar.

"Banyak yang lobi ke saya sambil ngiming-ngimingin uang Rp50 juta, bahkan Rp100 juta ini loh ada," akunya.

Dwi menegaskan, proses penjaringan harus berjalan sesuai aturan dan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah desa.

"Monggo, silakan yang mau ikut penjaringan dengan cara profesional, jangan pakai gitu-gituan itu," pungkasnya.(afa/mar)