
“Kami berharap, dengan berdirinya Koperasi Desa Merah Putih ini geliat perekonimian di Desa Sembunganyar makin baik dan kesejahteraan masyarakat terus meningkatkan,” harapnya.
Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi menyampaikan pendirian Koperasi Desa Merah Putih di 330 desa dan 26 kelurahan se-Kabupaten Gresik, akan menjadi lokomotif untuk menggeliatkan roda perekonomian di tingkat desa.
“Program nasional inisiatif dari Presiden Prabowo yang kemudian diadopsi dan disesuaikan oleh Pemkab Gresik sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah berbasis kemandirian dan keadilan sosial ekonomi,” ujarnya.
Menurut Bupati, Koperasi Merah Putih dirancang sebagai lembaga ekonomi desa yang dikelola secara gotong royong, demokratis, dan berbasis musyawarah desa. Setelah terbentuk, ia menekankan bahwa koperasi bukan hanya wadah formal, tetapi merupakan alat perjuangan untuk menciptakan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada masyarakat kecil, khususnya petani, nelayan, pedagang, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Koperasi ini milik masyarakat, dikelola oleh desa, kelurahan dan hadir untuk menjawab kebutuhan warga. Kalau sudah terbentuk, nanti akan bergerak dalam kegiatan ekonomi di desa seperti penyerapan gabah petani pascapanen dengan harga Rp6.500 per kg, penyaluran dan penjualan LPG 3 kg, ada klinik dan apotik sederhana. Juga bisa menyediakan pupuk bersubsidi, untuk memutus mata rantai pendistribusian yang panjang, sehingga diharapkan pupuk makin muda didapatkan petani, termasuk kalau sudah terbentuk bantuan sosial juga bisa ditangani koperasi,” terangnya.
“Kita ingin koperasi ini menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berkeadilan. Kita ingin desa-desa kita mandiri, tidak lagi tergantung pada sistem distribusi yang tidak berpihak,” imbuhnya.
Ia berharap dengan hadirnya Koperasi Desa Merah Putih, akan tercipta ekosistem ekonomi desa yang kuat, inklusif, dan mampu menjadi penopang utama pembangunan daerah dari bawah ke atas. (hud/msn)