
Di Kelurahan Banaran, Kota Kediri, mahasiswa KKN di bawah bimbingan Widyana Rahmatika, juga memulai pengabdian mereka pada 21 Juli 2025.
Menurut Widyana, program kerja yang dijalankan antara lain digitalisasi UMKM untuk membantu pelaku usaha lokal dalam memanfaatkan teknologi digital, serta sosialisasi bullying yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan suportif.
Selain itu, lanjutnya, mahasiswa juga menyusun profil kelurahan sebagai dokumentasi potensi daerah. Salah satu program yang akan dijalankan adalah pembuatan chilli oil, yang merupakan bagian dari program kolaboratif bersama Bank Indonesia (BI) untuk mendukung inovasi produk pangan lokal yang bernilai ekonomi tinggi.
Widyana berharap KKN ini nanti menjadi ajang mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya untuk membangun desa.
"Melalui KKN ini, saya harap mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajari di kampus untuk berkontribusi positif bagi kemajuan desa," ucap Widyana.
Selanjutnya, pada Selasa, 22 Juli 2025 pukul 09.00 WIB, kelompok mahasiswa bimbingan Erwin Syahputra, juga sudah melakukan pembukaan kegiatan KKN di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Salah satu program mereka nantinya berupa hilirisasi rempah kapulaga yang akan diolah menjadi bumbu bubuk siap pakai. Program ini juga merupakan program kolaborasi dengan Bank Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal seperti kapulaga bisa punya nilai ekonomi lebih jika diolah dan dikemas dengan baik,” jelas Erwin saat menyampaikan sambutan.
Sementara itu, di Desa Jengglungharjo, Kabupaten Tulungagung, kelompok mahasiswa bimbingan Citra Dwi Kusumawardani, baru melaksanakan pembukaan KKN pada 23 Juli 2025, dan bertempat di Balai Desa Jengglungharjo.