2 Orang Tewas Usai Pesta Miras di Kediri

2 Orang Tewas Usai Pesta Miras di Kediri Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Joshua Peter Krisnawan, saat memberi keterangan kepada awak media. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pesta miras atau minuman keras yang digelar usai Kepung Carnival di Balai Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Sabtu (26/7/2025) malam, berujung tragis. 

Terdapat 3 orang yang menjadi korban, dua meninggal dunia, dan satu dalam kondisi kritis kini dirawat intensif di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), Pare.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, korban pertama adalah Purnomo (43), warga Kepung. 

Ia mengeluh nyeri di perut dan dada pada Minggu (27/7/2025) pagi, setelah pesta miras bersama rekan-rekannya. Belum sempat dibawa ke rumah sakit, ia tewas di kediamannya.

Korban lainnya adalah kakak beradik dari Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, yakni Deta Wira Pratama (23) dan Agung (21). Mereka sempat dirawat di RSKK dan langsung masuk ruang ICU pada Senin (28/7/2025) malam.

"Sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa dini hari, kami menerima kabar bahwa Deta Wira Pratama meninggal dunia. Sementara Agung masih dirawat secara intensif," kata Subakri, paman korban.

Untuk memastikan penyebab kematian, jenazah Deta dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk diautopsi. Polisi juga tengah menelusuri asal-usul minuman keras yang dikonsumsi saat kejadian.

Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengonfirmasi laporan dari Perangkat Desa Gadungan bahwa para korban diduga mengalami keracunan akibat miras oplosan.

"Kami menerima informasi ada warga yang meninggal. Dua di antaranya sempat dilarikan ke RSKK. Pagi ini kami dapat kabar bahwa satu di antaranya juga meninggal dunia," tuturnya saat dikonfirmasi, Selasa (29/7/2025).

Disebutkan olehnya, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi sebagai bagian dari proses penyidikan.

"Jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk otopsi. Kami tangani kasus ini secara prosedural dan profesional dengan mengedepankan pembuktian ilmiah," ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya masih mendalami apakah insiden ini berkaitan dengan kegiatan sound horeg yang digelar sebelumnya. (uji/mar)