
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur melakukan pengecekan harga kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting) di sejumlah pasar, Rabu (27/8/2025).
Sidak ini turut mengajak jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Dinas Pertanian Jatim, serta Perum Bulog Kanwil Jatim.
Beberapa titik yang menjadi sasaran pengecekan antara lain Pasar Tradisional Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo, hingga toko modern Papaya dan Indogrosir Surabaya.
Selain pengecekan, kegiatan ini juga dirangkai dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang difokuskan pada penjualan beras dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Pantauan di lapangan, warga antusias belanja di GPM yang diadakan di Pasar DTC Wonokromo. Mereka rela antre panjang demi mendapatkan beras murah yang dijual Polda Jatim bersama Bulog.
Beras jenis SPHP dilepas dengan harga Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per kemasan isi 5 kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang saat ini masih berkisar Rp16 ribu hingga Rp17 ribu per kilogram.
Trisilowati (59), warga Wonokromo, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Menurutnya, selisih harga cukup signifikan dibandingkan harga di pasaran.
"Alhamdulillah saya sangat mendukung sekali karena bisa meringankan belanja rumah tangga. Semua serba mahal sekarang, apalagi beras yang jadi kebutuhan pokok. Adanya program seperti ini terasa sekali bagi rakyat kecil, kalau bisa pemerintah sering-sering buat kegiatan seperti ini," ujarnya.
Wanita pensiunan PNS ini menambahkan, selisih harga yang mencapai Rp20 ribu per sak sangat membantu kebutuhan sehari-hari.
"Kalau di toko-toko kan sampai Rp17 ribu per kilo, di sini cuma Rp11 ribu. Selisihnya lumayan, bisa untuk kebutuhan yang lain, apalagi kalau anak banyak kan sehari bisa habis satu kilo," imbuhnya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardhono, menjelaskan bahwa hasil pengecekan menunjukkan harga beras di pasaran masih relatif tinggi. Oleh karena itu, Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Jatim bersama Bulog bergerak cepat menggelar operasi pasar melalui penyaluran beras SPHP.
"Sore ini kita melakukan Gerakan Pangan Murah di Pasar DTC Wonokromo bersama Bulog dan dinas terkait lainnya. Dari hasil pengecekan, harga beras di pasar tradisional maupun modern memang masih tinggi. Karena itu, hari ini kita melaksanakan penjualan beras SPHP dengan harga murah," jelas Lintar.
Pada kegiatan kali ini, sebanyak 2 ton beras SPHP disalurkan kepada masyarakat. Program tersebut akan digelar rutin setiap hari selama minimal dua minggu ke depan.
"Targetnya adalah menjaga stabilisasi harga sekaligus memastikan ketersediaan stok beras di masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Timur," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog Jatim, Sugeng Hardono, menyampaikan apresiasi atas sinergi dengan Polda Jatim dalam mendukung stabilisasi harga pangan.
"Kami dari Bulog Kanwil Jatim berterima kasih atas dukungan penuh dari Polri, khususnya Polda Jatim. Program ini memberi kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas," ujarnya.
Sugeng menambahkan, hingga 25 Agustus 2025, Bulog bersama Polda Jatim telah menyalurkan 4.500 ton beras SPHP melalui GPM di berbagai wilayah Jawa Timur. Adapun target penyaluran hingga akhir Desember 2025 mencapai 173 ribu ton.
"Kami optimistis target ini bisa tercapai. Selain GPM, kami juga memperluas jaringan penjualan beras SPHP melalui kios-kios di pasar agar masyarakat lebih mudah mendapatkannya. Semakin banyak saluran distribusi, semakin besar pula manfaat yang dirasakan masyarakat," pungkasnya.
Sebagai bentuk pengawasan dan pelayanan, Satgas Pangan Polda Jatim juga membuka Posko Satgas Pangan di Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim lantai 2. Masyarakat dapat langsung melapor atau menghubungi Hotline 081959719597 apabila menemukan indikasi kecurangan atau permasalahan terkait distribusi dan harga pangan. (rus/rev)