
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang aksi demo yang digelar oleh kelompok Cipayung, gabungan dari PMII, HMI, dan GMNI, di depan Kantor DPRD Pamekasan pada Selasa (2/9/2025), sejumlah SMA dan SMK di wilayah setempat mengambil langkah antisipatif untuk mencegah keterlibatan pelajar dalam aksi tersebut.
Pihak sekolah menugaskan guru untuk melakukan pemantauan langsung terhadap siswa, khususnya di sekitar lokasi aksi. Beberapa sekolah juga memperketat pengawasan dengan memastikan siswa tetap berada di lingkungan sekolah hingga jam pelajaran berakhir.
“Kami mengimbau agar siswa tidak ikut dalam kegiatan yang bukan ranahnya. Karena itu guru ditugaskan untuk melakukan pengawasan khusus hari ini,” kata guru SMKN 1 Proppo, Rahman, yang ditugaskan memantau siswa di sekitar Kantor DPRD Pamekasan.
Sebagian sekolah bahkan memilih meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu sebagai bentuk pencegahan. Langkah ini diambil guna menghindari kemungkinan siswa bergabung dengan massa aksi yang diperkirakan akan memadati kawasan DPRD.
“Biarlah mahasiswa yang menyampaikan aspirasi. Siswa masih punya tanggung jawab utama untuk belajar dan menuntut ilmu. Karena itu, kami tegaskan larangan keras bagi siswa untuk ikut aksi,” ucap Rahman.
Di sisi lain, aparat kepolisian telah menyiapkan pengamanan di sekitar Kantor DPRD Pamekasan. Polisi menegaskan, demonstrasi adalah hak warga negara yang dijamin konstitusi, namun harus dilakukan secara tertib, damai, dan tidak melibatkan anak di bawah umur atau pelajar. (dim/mar)