LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau panjang mengakibatkan kebakaran di sejumlah hutan di Kabupaten Lumajang. Data yang berhasil dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, beberapa bulan terakhir ini, untuk kebakaran hutan diperkirakan mencapai ratusan hektare, sementara kebakaran rumah, pertokoan dan lainnya jumlahnya dari 10 buah.
"Yang pasti beberapa bulan terakhir ini, kebakaran hutan jumlahnya lebih dari 100 hektare, tersebar di beberapa titik,” ujar Hendro Wahyuono, Kabid Kesiap Siagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Senin (26/10) siang.
Baca Juga: Dam Gambiran Diproyeksikan Rampung Desember 2024, Petani Ucapkan Terima Kasih ke Pj Bupati Lumajang
Kebakaran hutan sering terjadi di Gunung Lemongan, beberapa hutan milik perhutani, di pendakian Gunung Semeru yang masuk kawasan TNBTS dan lainnya. Beberapa bulan terakhir ini, kata Hendro Wahyuono, hampir terjadi kebakaran. Biasanya tidak diketahui apa penyebab terjadinya kebakaran, terutama jika yang terbakar itu kawasan hutan.
“Kita gak pernah menemukan penyebab terjadinya kebakaran. Bisa jadi karena human error atau faktor alam misalnya gesekan antar batu, gesekan pohon bambu ketika diterpa angin. Dan setiap terjadinya kebakaran kita gak bisa menuding ini kesalahan manusia karena memang tidak ada bukti-bukti yang mengarah ke sana,” ujarnya.
Dijelaskan, di beberapa titik yang selama ini dianggap rawan terjadinya kekeringan dan kebakaran, antara lain Oro-Oro Ombo, Rowobaung, daerah pendakian di wilayah utara, di Gunung Lemongan. Di beberapa titik ini banyak tanaman yang menghasilkan daun kering.
Baca Juga: Warga Lumajang Ingin Program PTSL Berlanjut
“Daun-daun yang jatuh ini menumpuk bisa sampai 10 cm. Jika terjadi panas yang luar biasa mudah terbakar oleh sengatan matahari. Apalagi di bawahnya bercampur dengan semak-semak belukar yang kering dan mudah terbakar,” ujarnya.
Tapi boleh jadi juga, para pencari kayu atau orang yang melintas di kawasan tersebut membuang putung rokok yang belum mati secara sembarangan.
Dia juga menyampaikan, kebakaran yang terjadi di kawasan hutan, terpaksa menggunakan cara manual mengingat lokasi terjadinya kebakaran tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, termasuk kebakaran yang terjadi di pendakian Gunung Semeru, Gunung Lemongan dan lokasi lain yang masuk kawasan hutan.“ Yang bisa dilakukan akhirnya dengan cara digobyok dengan ranting dan membuat batas (sekat) atau parit,” ujarnya.
Baca Juga: Usai Dilanda Banjir Lahar Dingin Semeru, Pemkab Lumajang Perbaiki Sejumlah Infrastruktur
Data yang diperoleh, hingga saat ini kebakaran yang terjadi di kawasan pendakian Gunung Semeru merembet ke Ranupane dan Rowobaung Pronojiwo. Pihak BPBD sendiri mengirimkan 2 regu ke 2 lokasi tersebut. “Tadi pagi kita sudah berangkatkan ke sana,” pungkasnya. (ron/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News