BPJS Kesehatan Dorong Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Kronis Lewat Program Prolanis

BPJS Kesehatan Dorong Gaya Hidup Sehat Cegah Penyakit Kronis Lewat Program Prolanis

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Sebagian besar pembiayaan pelayanan kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan setiap tahun berasal dari penyakit kronis atau katastropik. Penyakit seperti gagal ginjal, stroke, jantung, hipertensi, dan diabetes melitus menjadi penyumbang klaim terbesar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menekankan pentingnya upaya pencegahan sejak dini, baik di tingkat individu maupun komunitas. Menurutnya, perubahan gaya hidup memiliki peran besar dalam menekan risiko penyakit kronis.

“Penyakit katastropik sebenarnya dapat dilakukan pencegahan. Tantangannya adalah bagaimana masyarakat mau lebih peduli terhadap kebiasaan sehari-hari, seperti pola makan, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan rutin. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” ujarnya, Senin (20/10).

Ia menjelaskan bahwa diabetes melitus dikenal sebagai mother of disease karena dapat memicu komplikasi seperti gagal ginjal, penyakit jantung, hingga gangguan penglihatan. Sementara hipertensi disebut silent killer karena gejalanya sering tidak terasa, namun bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung secara mendadak.

"Banyak masyarakat yang merasa sehat padahal tekanan darah atau kadar gula darahnya sudah tinggi. Karena itulah, pemeriksaan rutin menjadi langkah sederhana namun sangat penting untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi sehat,” paparnya.

Sebagai langkah konkret, BPJS Kesehatan menjalankan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Program ini ditujukan bagi peserta JKN yang memiliki riwayat hipertensi atau diabetes agar tetap sehat, produktif, dan memiliki kualitas hidup optimal.

Penanggung jawab Prolanis di Puskesmas Tawangrejo, Muhammad Fitriyansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan dan mendapat respons positif dari peserta.

"Peserta Prolanis mendapat pendampingan langsung dari tenaga kesehatan. Setiap bulan ada kegiatan senam bersama, pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, serta penyuluhan tentang gaya hidup sehat. Kami juga melakukan pemantauan obat dan memberikan edukasi kepada peserta untuk tidak berhenti melakukan kontrol,” ucapnya, Rabu (22/10).

Ia menambahkan, kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan melalui Prolanis merupakan bentuk nyata upaya pencegahan berkelanjutan.

"Dengan langkah kecil yang konsisten, masyarakat dapat terhindar dari penyakit kronis dan menjalani hidup lebih sehat, produktif, serta terlindungi bersama Program JKN,” imbuhnya.

Salah satu peserta Prolanis di Kota Madiun, Alfiya, mengaku merasakan manfaat besar dari keikutsertaannya dalam program ini. Ia rutin mengikuti senam, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi setiap bulan.

“Dengan mengikuti kegiatan Prolanis saya bisa memantau kondisi kesehatan setiap bulan. Jadi bisa mempersiapkan diri kalau misalkan hasil pemeriksaan rutin menunjukkan hasil yang tidak normal. Melalui Prolanis ini kami memiliki grup yang juga bisa digunakan sebagai tempat saling bercerita,” akunya.

Hal senada juga disampaikan Puji Haryono, peserta lain yang telah tujuh tahun menderita diabetes melitus. Ia mengaku kondisi kesehatannya kini lebih stabil setelah rutin mengikuti Prolanis.

“Kadar gula saya dulu sempat mencapai 400 mg/dL dan saya dirujuk ke dokter spesialis untuk pemeriksaan lanjutan. Setelah mengikuti Prolanis secara rutin di FKTP, perlahan kadar gula saya mulai stabil,” tuturnya. (rom)