Empat pelajar yang terjaring razia di Kota Pasuruan saat dimintai keterangan oleh petugas
KOTA PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Empat pelajar di Kecamatan Purworejo terjaring razia tim gabungan saat kedapatan membolos dan bermain game online di warung kopi, Kamis (23/10/2025) pagi.
Razia tersebut digelar oleh tim gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP sebagai tindak lanjut laporan sejumlah sekolah yang mengeluhkan meningkatnya pelajar yang kerap meninggalkan jam pelajaran.
Kapolsek Purworejo, Kompol Muljono mengatakan, razia ini merupakan bagian dari patroli bertajuk 'Sayang Pelajar', yang bertujuan menanamkan disiplin, tanggung jawab, dan kesadaran agar siswa tidak menyia-nyiakan waktu belajar.
“Ini tindak lanjut laporan dari pihak sekolah yang menemukan siswanya sering membolos dan bermain game online di jam belajar. Kami ingin mengembalikan kedisiplinan mereka,” kata Muljono.
Patroli gabungan itu menyisir empat titik lokasi yang diketahui sering menjadi tempat nongkrong pelajar, mulai dari warung kopi hingga arena permainan daring.
Saat pemeriksaan, petugas mendapati empat pelajar dari beberapa sekolah berbeda sedang bermain game dan duduk santai di sebuah warung.
Saat hendak diamankan, para pelajar sempat menolak dan beralasan takut dilaporkan ke pihak sekolah maupun orang tua mereka.
Namun, setelah diberikan pemahaman oleh petugas, mereka akhirnya bersedia dibawa ke Kantor Kecamatan Purworejo untuk mendapatkan pembinaan.
Di kantor kecamatan, keempat pelajar diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Pihak sekolah dan orang tua masing-masing turut dilibatkan dalam proses pembinaan tersebut.
Muljono menegaskan bahwa razia ini bukan bentuk hukuman, melainkan pendekatan edukatif.
“Kami tidak ingin menghukum, tetapi membina. Kami libatkan orang tua dan sekolah supaya pengawasan terhadap anak-anak ini lebih maksimal,” ujarnya.
Ia menambahkan, patroli bertema Sayang Pelajar akan digelar secara berkala di sejumlah titik rawan yang kerap dijadikan tempat berkumpul pelajar saat jam sekolah. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka pelajar membolos sekaligus menumbuhkan kembali semangat belajar di kalangan siswa.
Fenomena pelajar yang menghabiskan waktu di warung kopi dan arena game daring saat jam belajar kini menjadi kekhawatiran banyak sekolah di Kota Pasuruan. Kecanduan game dan kebiasaan nongkrong dinilai menggerus fokus belajar siswa serta mengancam karakter disiplin mereka.
“Pendidikan bukan hanya soal nilai di kelas, tapi juga pembentukan karakter. Kami ingin memastikan anak-anak ini kembali ke jalur yang benar,” tutur Muljono.(maf/par/van)










