JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para utusan Federation of International Football Association (FIFA) dan Asian Football Confederation (AFC). Yang menarik, Jokowi secara blak-blakan menyampaikan ketidakpuasannya terhadap Persatuan Sepak Seluruh Indonesia (PSSI).
"Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada delegasi FIFA dan AFC bahwa kami tidak puas dengan reputasi dan performance dari PSSI," ujar Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015), seperti dikutip detiksport.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Presiden Jokowi menyampaikan ke FIFA bahwa Indonesia ingin agar sepakbola di tanah air direformasi. Tujuannya agar sepakbola Indonesia bisa berprestasi di ajang internasional. ”Tetapi sayangnya PSSI kurang merespons baik inisiatif itu. Karena itu Presiden memahami bahwa kenapa Pak Menpora melakukan pembekuan PSSI," jelas Teten.
FIFA - lanjut Teten - memahami permasalahan sepakbola yang terjadi di Indonesia. Untuk itu, Jokowi ingin membentuk tim kecil untuk menyelesaikan persmasalahan sepakbola Indonesia. “Dan disepakati Presiden akan membentuk satu tim kecil untuk mencari solusi terbaik antara pemerintah Indonesia dan FIFA mengenai PSSI," kata Jokowi.
Apa tim itu sudah dibentuk? Menurut Teten, timnya belum dibentuk. Orang-orangnya juga segera bakal disiapkan. ”Dalam beberapa hari akan kita umumkan. Tim ini akan dibentuk oleh pemerintah, presiden yang mana nanti akan berkomunikasi dengan FIFA dan AFC untuk mencari jalan keluar yang terbaik," tambah Teten.
Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia
Dalam pertemuan itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyampaikan tentang 'kebobrokan' sepakbola di tanah air.
"Kami secara terbuka menyampaikan, atas saran Presiden bahwa pemerintah sangat berkepentingan terhadap reformasi sepakbola di tanah air ini, karena sudah nyata-nyata ada indikasi bahkan ada pengakuan tentang pengaturan skor, ada judi bola, ada gaji yang terlambat, bahkan klub tidak lagi mematuhi statuta FIFA, baik itu terkait transparansi keuangan, pajak dan aturan main yang ada," jelas Imam Nahrawi di tempat yang sama, yaitu di Istana Merdeka.
Menurut Menpora, mendapatkan laporan itu, FIFA akan melakukan pendalaman lebih lanjut. FIFA dan AFC juga terkejut dengan pemaparan yang disampaikan pemerintah. "Tentu bagi menjadi catatan penting bagi mereka bahwa, mereka ingin mendalami lebih jauh karena mereka sangat terkejut mendengar apa yang kami sampaikan," kata Menpora.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024
Menpora mengatakan, pemerintah menyampaikan secara langsung ke FIFA dan AFC bahwa akan melakukan reformasi sepakbola Indonesia. Tujuan agar sepakbola Indonesia bisa dibanggakan di ajang internasional.
"Dan kami menyampaikan banyak poin di situ, termasuk rencana kita untuk membangun sepakbola yang lebih membanggakan lagi bagi Indonesia. Dan mereka sangat respons bahwa tidak mungkin 250 juta penduduk Indonesia ini tidak bisa menghasilkan prestasi sepakbola yang lebih baik," kata Imam.
"Kami juga menyampaikan bahwa prestasi sepakbola kita saat ini di 172, tentu mereka sangat concern dan bersama pemerintah nanti memberi harapan bagi masa depan sepakbola," kata Menpora. (detiksport)
Baca Juga: Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News