Uji mutu rokok yang dilakukan Disperindag Kabupaten Blitar.
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemanfaatan DBHCHT atau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Blitar tahun ini difokuskan pada kegiatan yang berdampak langsung terhadap kualitas industri. Salah satunya melalui pengujian mutu rokok produksi pabrik lokal untuk memastikan produk yang beredar memenuhi standar kelayakan.
Sebanyak 15 sampel rokok dari sejumlah pabrik di Blitar resmi dikirim ke Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau Jember. Sampel tersebut akan menjalani serangkaian uji laboratorium, mulai dari kadar nikotin, tar, hingga komposisi bahan lainnya.
Kabid Perindustrian Disperindag Kabupaten Blitar, Temy Sevidiana, menegaskan bahwa pengawasan mutu merupakan langkah penting agar industri hasil tembakau tetap berjalan sesuai ketentuan.
“Seluruh sampel kami serahkan untuk diuji secara independen. Hasil laboratorium akan menjadi dasar penilaian apakah produk tersebut layak diedarkan atau perlu perbaikan,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Ia menjelaskan, dari 15 sampel yang dikirim, beberapa pabrik menyertakan lebih dari satu jenis produk. Hal ini menunjukkan komitmen pelaku industri untuk memastikan setiap varian rokok memenuhi standar.
Temy menekankan, hasil uji laboratorium bersifat final. Dikatakan olehnya, “Produk baru bisa dilempar ke pasar setelah mendapat rekomendasi kelayakan dari laboratorium. Kami ingin memastikan semua produk mematuhi batas standar yang ditetapkan pemerintah.”
Pengujian ini menjadi bukti bahwa DBHCHT tidak hanya digunakan untuk sosialisasi atau pembinaan umum, tetapi juga diarahkan pada program teknis yang berdampak langsung terhadap mutu produk lokal.
“DBHCHT harus digunakan untuk kegiatan yang benar-benar terasa manfaatnya. Pengujian mutu seperti ini penting agar industri di Blitar makin tertib dan punya daya saing,” kata Temy.
Disperindag berharap langkah ini mendorong pabrik rokok di Kabupaten Blitar untuk terus meningkatkan kualitas produksi. Dengan demikian, industri hasil tembakau tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga mampu memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian daerah. (adv/ina/mar)













