Petrokimia Gresik saat memaparkan dekarbonisasi melalui strategi ekonomi sirkular di Forum Perubahan Iklim Dunia COP3 di Brazil. foto: ist.
Berdasarkan hasil uji coba, penggunaan FABA sebagai pengganti clay dalam pupuk NPK terbukti tetap memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Aplikasi pupuk NPK dengan FABA pada tanaman padi juga menunjukkan kualitas hasil yang setara dengan pupuk NPK tanpa FABA.
Bahan baku filler pupuk NPK umumnya adalah white clay yang didapatkan melalui proses penambangan. Dengan memanfaatkan FABA yang merupakan limbah padat, Petrokimia Gresik tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan tambang baru, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi secara berkelanjutan.
"FABA memiliki karakteristik dan kandungan yang setara dengan clay. Inovasi ini secara langsung meningkatkan daya saing pupuk NPK yang kami produksi, sehingga manfaatnya juga optimal dirasakan oleh petani sebagai konsumen utama kami," tutup Bambang.
COP30 merupakan pertemuan global paling krusial mengenai perubahan iklim. Indonesia menjadi salah satu negara yang berpartisipasi aktif dalam gelaran COP30 di Brazil, yang dihadiri oleh perwakilan berbagai negara dan diperkirakan diramaikan sekitar 50.000 pengunjung.
Dalam forum bergengsi ini, Petrokimia Gresik hadir sebagai salah satu wakil industri pupuk dari Indonesia yang mampu menunjukkan implementasi nyata transisi hijau di tanah air. (hud/van)













