Gus Yahya Undang Habib Luthfi dan 75 Alim Ulama tanpa Rais Aam Kiai Miftah & Wakil Rais Aam Gus War

Gus Yahya Undang Habib Luthfi dan 75 Alim Ulama tanpa Rais Aam Kiai Miftah & Wakil Rais Aam Gus War KH Yahya Cholil Staquf. Foto: New Antara/Rmol

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Setelah mengundang para Ketua Tanfidziyah PWNU ke Hotel Novotel Samator Surabaya, tapi banyak yang tak hadir, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengundang alim ulama ke kantor PBNU, Jakarta, Ahad (23/11/2025) pukul 19.00 WIB nanti malam.

Undangan Gus Yahya itu tertuang dalam surat berkop Pengurus Besar Nahdlatul Ulama nomor 4773 tanggal 22 November 2025. Agendanya tertulis Silaturahim Alim Ulama. Surat undangan Silaturahim Alim Ulama itu atas nama KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum.

Yang menarik, Gus Yahya juga mengundang Habib Luthfi bin Yahya, mantan Rais Aam Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) yang oleh PBNU kepengurusan Gus Yahya dikarteker. Habib Luthfi bin Yahya kemudian mendirikan perkumpulan tarikat sendiri bernama Ahlith Thoriqoh Al Mutabarah An Nahdliyyah.

Kini JATMAN dipimpin KH Achmad Chalwani sebagai Rais Aali (perubahan dari Rais Aam) dan Dr KH Ali Maskur Moesa sebagai Mudir Aali.

Selain Habib Luthfi bin Yahya, Gus Yahya juga mengundang Habib Luthfi Bin Ahmad Al Attas.

Yang juga menarik, dari 76 nama alim ulama yang diundang dan tercantum dalam lampiran surat undangan Gus Yahya tak ada nama Rais Aam Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar dan Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar (Gus War). Bahkan nama KH Afifuddin Muhajir, juga Wakil Rais Aam, yang sempat ditemui Gus Yahya di sela-sela Munas MUI juga tak tercantum.

Akankah para kiai dan habaib itu datang memenuhi undangan Gus Yahya? Kita tunggu nanti malam.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Rais ‘Aam Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar mendesak Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf mengundurkan diri dalam jangka waktu tiga hari.

“Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriah PBNU memutuskan memberhentikan KH Yahya Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” demikian dokumen bertulis Risalah Rapat Harian Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang ditandatangani Rais Aam Syuriah PBNNU KH Miftachul Akhyar selaku pimpinan rapat yang digelar di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11/2025) malam.

Menurut risalah tersebut, rapat itu diikuti 37 orang dari 53 orang Pengurus Harian Syuriah.

Gus Yahya kemudian mengundang 33 Ketua PWNU seluruh Indonesia. Tapi banyak Ketua PWNU yang memilih tidak hadir dalam pertemuan dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Hotel Novotel Samator Surabaya Jalan Kedung Baruk Surabaya, Sabtu (22/11/2025) malam. Meski demikian Gus Yahya menegaskan tidak akan mundur dari kursi Ketua Umum PBNU.