Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memberikan santunan kepada keluarga korban reruntuhan mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny di kediaman Ning Imah di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Rabu (26/11/2025) malam. Foto: bangsaonline.
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengundang sekaligus menyantuni puluhan kelurga korban meninggal runtuhan mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny ke Pondok Pesanren Amanatul Ummah Surabaya, Rabu (26/11/2025) malam. Ini untuk kesekian kalinya Kiai Asep menyantuni mereka.
“Ini kan 100 hari mereka,” kata Kiai Asep.
Sebelumnya, Kiai Asep juga mendatangi beberapa keluarga korban di Gresik, Sidoarjo, Surabaya, dan lainnya. Kiai Asep ta'ziyah sekaligus tahlil bersama rombongan pengurus Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di rumah mereka. Kiai Asep selain Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) memang Ketua Umum JKSN.
Dalam acara yang berlangsung di kediaman Ning Imah, salah seorang putrinya di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu, Kiai Asep kembali menyerahkan bantuan kepada mereka. Masing-masing Rp5 juta plus beras dan uang transport.
“Agar tak memberatkan bapak ibu, berasnya berupa uang Rp750 ribu, uang transportnya Rp500 ribu,” kata Kiai Asep sembari menugasi Muhammad Ghofirin, Sekjen JKSN, untuk mengordinasi bantuannya.
Kiai Asep minta uang santunan itu jangan dilihat nilai nominalnya.
“Ini sebagai rasa belasungkawa kami JKSN,” ujar putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim itu.
Kiai Asep juga minta izin kepada semua keluarga untuk mengumrahkan (badal) para korban meninggal yang jumlahnya 63 orang.

Puluhan keluarga korban reruntuhan musalla Al Khoziny. Foto: Bangsaonline.
Kiai Asep mengaku menyiapkan 23 orang untuk berangkat umrah ke tanah suci pada 4 Januari 2026 mendatang.
“Saya pimpin sendiri,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu sembari menegaskan bahwa baru saja dirinya memberikan bimbingan manasik umrah terhadap 23 orang yang akan berangkat umrah.
Menurut Kiai Asep, satu orang akan mengumrahkan tiga orang korban.
“Jadi nanti umrah empat kali, umrah pertama untuk dirinya sendiri,” kata Kiai Asep.
Sedangkan umrah kedua, ketiga dan keempat untuk para korban.
“Jadi 3 x 23 orang sama dengan 69 kali,” ujar Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, pahala mengumrahkan orang sangat besar.
“Mengumrahkan orang lain pahalanya 10 kali lipat dari pahala umrah untuk diri sendiri,” jelas Kiai Asep.
Kiai miliarder tapi dermawan itu juga mengungkapkan bahwa semua biaya umrah 23 orang itu ditanggung Kiai Asep dengan uang pribadi.
Kiai Asep mengaku sangat tersentuh jika santri tersakiti.
“Santri itu bagi saya seperti anak sendiri,” kata Kiai Asep sembari mengutip Hadits Nabi yang artinya, saya terhadap kalian (para sahabat) seperti anak saya sendiri.
Kiai Asep juga mengatakan bahwa para santri Al Khoziny yang menjadi korban meninggal adalah mati syahid yang akan memberi syafaat bagi para orang tuanya.
Kiai Asep mengutip sejumlah Hadits, antara lain, barangsiapa meninggal dunia saat mencari ilmu maka ia mati syahid.
Usai memberikan santunan, Kiai Asep mengajak puluhan keluarga korban itu makan bersama. Meski wajah mereka masih mengguratkan duka, tapi kepedulian Kiai Asep tampaknya cukup menghibur mereka.
Sebelumnya, saat mendatangi rumah keluarga korban di Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya, Kiai Asep juga menyantuni mereka masing-masing Rp5 juta dan juga beras. (mma)












