Pembunuhan di Sungai Keplaksari Jombang, ternyata karena Cinta Segitiga

Pembunuhan di Sungai Keplaksari Jombang, ternyata karena Cinta Segitiga Petugas dibantu warga saat mengevakuasi jenazah Panjul. foto: rony suhartomo/BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kasus pembunuhan Nurkholis alias panjul warga Dusun Wadung Desa Tanjung Wadung Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, yang jenazahnya ditemukan terapung di Sungai Keplaksari menemukan titik terang. Sebab, satu pelaku berhasil diamankan oleh satuan reserse kriminal Polres Jombang.

(Baca juga: Warga Tanjungwadung Jombang Ditemukan Tewas di Sungai, Diduga Korban Pembunuhan)

Baca Juga: Gunakan Barcode Palsu, Polres Jombang Tangkap 3 Orang yang Bakal Timbun 8.000 Liter Solar Bersubsidi

Kepala satuan Reserse kriminal Polres Jombang AKP Wahyu Hidayat mengatakan, satu pelaku yang juga sebagai otak dari pembunuhan tersebut sudah diamankan di Mapolres Jombang dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan secara intensif oleh pihak kepolisian.

"Satu tersangka berinisial E warga Warga Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Jawa Timur, sudah kita amankan. Peran pelaku ini sebagai otak pembunuhan dan sebagai penjemput korban. Dan berdasarkan keterangan pelaku dimungkinkan ada 4 hingga 6 orang lagi termasuk pelaku yang melakukan pengeroyoakan," ujarnya kepada wartawan saat ditemui dikantornya, Senin (9/11/2015).

Wahyu menambahkan, motif pengeroyokan ini diduga akibat masalah percintaan, tapi pihaknya masih mendalami motif tersebut karena keterangan pelaku masih berubah-ubah. Dan untuk identitas empat pelaku lainnya sudah dikantongi dan terus dilakukan pengejaran.

Baca Juga: Patroli Gabungan Polres Jombang Amankan 7 Pemuda Pesta Miras dan 160 Botol Minuman

"Dari pemeriksaan yang kita lakukan dan didampingi dari wali tersangka dan aparat desa, pelaku mengatakan jika yang mempunyai masalah adalah teman dari E, dan E ini yang berperan sebagai pejemput Korban untuk dikeroyok bersama teman-temannya," imbuhnya.

Masih menurut mantan Kasat reskrim Polres Malang ini, penyebab utama kematian korban adalah patah leher akibat penganiyaan yang dilakukan oleh para tersangka.

"Hasil sementara dari otopsi yang dilakuan yakni korban menderita beberapa luka di antaranya, luka lebam di kepala akibat pukulan benda tumpul, ini bukan penyebab kematian korban, kelopak mata kiri. Leher patah inilah penyebab kematian korban. Rupanya setelah korban terbunuh para pelaku belum puas dan masih menganiaya korban dan menyebabkan rusuk kanan patah dimungkinkan setelah korban meninggal, karena tidak ada gumpalan darah," imbuhnya.

Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang

Saat disinggung tempat eksekusi korban, Wahyu Hidayat mengatakan pihaknya masih melakukan pemdalaman. "Keterangan tersangka masih berubah-ubah belum dapat dipastikan tempat kejadiannya," pungkasnya. (ony/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO