BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Jumlah produksi minyak mentah di lapangan minyak dan gas bumi (Migas) Lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, akan terus menurun selama masa persiapan pemakaian fasilitas pengolahan pusat dalam dua pekan ini.
Selama masa ini, produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip Blok Cepu hanya sekitar 40 ribu barel per hari (Bph). Produksi minyak mentah itu dari tapak sumur (well pad) C sekitar 10 ribu barel per hari dan fasilitas produksi minyak sementara (Gosp) sekitar 30 ribu barel per hari. Sedangkan, produksi minyak mentah dari tapak sumur (well pad) B untuk sementara dihentikan.
Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian
“Penghentian produksi tapak sumur B itu berlangsung sekitar dua pekan. Bisa empat belas hari atau sepuluh hari,” ujar Juru Bicara Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), Erwin Maryoto Minggu (6/12).
Menurutnya, setelah persiapan dan uji coba pusat fasilitas pengolahan di lapangan Banyu Urip Blok Cepu selesai, maka selanjutnya akan dimulai produksi puncak yakni pada tahap awal sekitar 130 ribu barel per hari.
“Secara bertahap produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip Blok Cepu akan terus bertambah,” ujarnya.
Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik
Ia menyatakan, selama produksi puncak minyak mentah lapangan Banyu Urip itu pembakaran gas suar (flaring) di tapak sumur B, tapak sumur C dan fasilitas produksi sementara masih berjalan seperti biasa. Namun, pembakaran gas suar di tapak sumur B akan terlihat sering menyala dan mati untuk beberapa saat.
“Kami sudah mengantisipasi masa persiapan pemakaian pusat fasilitas produksi ini. Kami berharap semuanya bisa berjalan lancar dan aman,” ujarnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News