KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pantas jika banyak masyarakat yang mengeluh dan menyayangkan pembangunan proyek gorong-gorong di ruas jalan di Kota Kediri. Selain pembangunannya tidak selesai tepat waktu, beberapa gorong-gorong yang sudah selesai malah ada yang sudah rusak.
Seperti yang terjadi di gorong-gorong jalan Panglima Sudirman Kota Kediri. Meski sudah terlihat rapi, karena selesai pengerjaanya. Namun, ada penutup gorong-gorong yang terbuat dari baja cor telah pecah.
Baca Juga: Instruksi Pj Wali Kota Kediri saat Rakor Pemberantasan Korupsi
"Saya terpaksa memberi penanda sebuah pot Mas, agar mobil tidak terperosok saat parkir," ujar salah satu petugas parkir depan Ramayana Mall itu.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan mengatakan bahwa pelaksanaan proyek pembuatan gorong-gorong memang berjalan lambat. Bahkan, kalangan DPRD dari Komisi C yang membidangi pendidikan dan sarana-prasarana menerima aduan dari masyarakat perihal proyek tersebut.
"Kami menerima surat aduan dari masyarakat yang menyatakan resah akibat proyek gorong-gorong. Trotoar di depan rumah mereka dibongkar lalu dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, kami akan menyusun agenda rapat membahas masalah ini," kata Yudi Ayubchan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Hibah Bantuan Sapi di Ngadiluwih Kediri Naik ke Penyidikan
Dewan akan memanggil instansi terkait yaitu, Dinas Pekerjaan Umum untuk dimintai penjelasan. Rencana pemanggilan akan dilakukan pada minggu depan.
Sementara itu, menanggapi sudah adanya bangunan gorong-gorong yang rusak, Kabag humas Pemkot Kediri Apip Permana mengaku bahwa proyek gorong-gorong belum selesai. "Proyeknya memang belum selesai, kalau ada yang rusak nanti akan diganti," ujarnya, Jumat (8/1) pagi.
Berdasarkan pantauan, selain belum rampung, beberapa titik bangunan gorong-gorong kini sudah rusak. Padahal umur bangunan belum genap dua bulan. Sedangkan di sekitar perempatan Kantor Pegadaian pekerjaan belum selesai tetapi telah ditinggalkan.
Baca Juga: Seret Nama Wartawan pada Kasus Dugaan Suap Rekrutmen Perangkat Desa, Ini Kata PWI Kediri
Apip Permana juga mengakui, apabila proyek pembuatan gorong-gorong molor dari target penyelesaian. Hal tersebut terjadi karena perencanaan yang belum matang. "Sampai bulan Januari ini pekerjaan gorong-gorong mencapai sekitar 70 sampai 80 persen. Saat ini, rekanan masih berusaha merampungkan kekurangannya." kata Apip Permana.
Meski penyelesaian proyek gorong-gorong molor, namun Apip optimis jika itu tidak akan menjadi persoalan. Baik dari sisi penganggaran maupun rekanan. Pemkot Kediri melalui Dinas PU akan menjatuhkan denda untuk keterlambatan pekerjaan tersebut.
Untuk diketahui, proyek gorong-gorong dibiayai dana APBD tahun 2015 sebesar Rp 12,5 milyar. Sementara panjang gorong-gorong sesuai kontrak proyek mencapai 4 kilometer, terbagi dalam 20 titik. Sedangkan yang melaksanakan proyek sebanyak 20 rekanan.
Baca Juga: Terbukti Korupsi, Kepala Desa Kras Dijebloskan ke Lapas Kediri
Pada bulan Oktober 2015 lalu, proyek gorong-gorong disoal DPRD. Menyusul, terjadi pohon ambruk akibat pengerukan drainase yang menyebabkan dua pengendara sepeda motor tertimpa. Dewan mempermasalahkan minimnya rambu K3 dari proyek itu. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News