NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Mengantisipasi maraknya demam berdarah saat musim hujan yang sudah tiba, dan juga sulitnya pengajuan fogging, maka Rokani, Kepala Desa Cerme, berinisiatif mengadakan alat fogging sendiri.
Dia khawatir, desanya akan terjangkit wabah demam berdarah. "Saya ngeri melihat berita, apabila wabah demam berdarah sudah menyerang," ungkapnya.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
“Banyak pemberitaan, wabah demam berdarah merenggut nyawa anak, apalagi sekarang bisa menyerang orang dewasa,” tambah dia.
Rokani berinisiatif membeli alat fogging sendiri. Supaya, apabila musim hujan tiba, warganya tidak khawatir akan adanya wabah demam berdarah. Juga dikarenakan belum ada anggaran di desanya untuk membeli alat penyemprotan, maka sementara kepala desa memberikan dana talangan sebesar Rp 15 juta untuk pembelian dua alat penyemprotan. "Apabila ini tidak segera kami belikan, kami takut membawa dampak wabah demam berdarah," ujarnya.
Untuk tenaga operator mesin fogging, pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kecamatan Pace, untuk memberikan pelatihan kepada empat warga Desa Cerme.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
Pelatihan meliputi teknis penyemprotan, hingga sasaran yang harus disemprot. "Kami sudah mengadakan uji coba penyemprotan di lingkungan sekolah dan pondok di lingkungan Desa Cerme," cerita dia.
“Dalam waktu dekat ini, akan segera melakukan penyemprotan serentak ke rumah-rumah seluruh warga,” tandas dia. (dit/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News