Demo PMII Ricuh, Dua Mahasiswa Terluka

Demo PMII Ricuh, Dua Mahasiswa Terluka

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Demo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan berlangsung ricuh, Selasa (12/1). Demo diwarnai baku pukul antara mahasiswa dengan aparat kepolisian hingga menyebabkan dua mahasiswa yakni, Afefudin dan Sokhib, luka dan memar di bagian mulut.

Berdasarkan pantauan wartawan, dalam demo ini mahasiswa menuntut mundur Kepala Dinas Pendidikan, Bambang Kustioni.

Baca Juga: Didemo Ratusan Warga, Kepala Desa Bakalan Pule Lamongan Dituntut Mundur

Semula mahasiswa berusaha mendesak masuk ke kantor Dinas Pendidikan Lamongan. Namun aksi ini dihalang-halangi oleh polisi. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi.

Semula, puluhan aktivis PMII ini menggelar demo hanya dengan berorasi dan aksi teatrikal. Di sela - sela orasi, para mahasiswa minta ditemui Kepala Dinas Pendidikan, Bambang Kustioni.

Namun karena Kepala Dinas Pendidikan tidak ada di kantor, Kabid Dikemenumjur, Kandam akhirnya mewakili Kadindik menemui para mahasiswa Unisda. Tapi para mahasiswa tak mau menerima penjelasan Kandam dan tetap pada pendiriannya untuk bertemu Kepala Dinas.

Baca Juga: Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden, Ratusan Mahasiswa di Lamongan Demo

Dua kali jawaban Kandam atas tuntutan para mahasiswa ini tidak juga bisa diterima. Padahal Kandam sudah berjanji menampung tuntutan para mahasiswa untuk disampaikan kepada atasannya. "Aspirasi anda akan saya sampaikan ke kepala dinas," kata Kandam.

Tidak puas dengan jawaban Kandam, akhirnya puluhan mahasiswa maju seribu langkah. Massa langsung menendang barisan polisi yang membentuk barikade di depan pintu gerbang Dindik.

Gerakan mahasiswa yang merangsek itu memicu sikap agresif polisi untuk mengamankan situasi sembari melokalisir mereka. Akibatnya, bentrok antara dua kubu tak terhindarkan.

Baca Juga: Usai Aksi Turun Jalan, Petani Tambak di Lamongan Akhirnya Dapat Jatah Pupuk Subsidi

Fuad Hakim, Korlap aksi menyatakan tidak terima dengan tindakan anarkis yang dilakukan pihak kepolisian. "Kami akan tindak tegas pemukulan ini, kami akan melakukan visum, kami tidak terima dengan hal ini," katanya kepada wartawan

Fuad menilai, polisi sudah sewenang-wenang dalam mengamankan aksi mereka di depan kantor Dinas Pendidikan Lamongan. "Tugas dari aparat keamanan harus menjaga dari apa yang kami lakukan bukan memukuli, ini sudah tidak lagi sesuai tupoksi mereka," katanya. (lmg1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO