GRESIK, BANGSAONLINE.com - Saat pembagian rapor sekolah, menjadi momentum yang menakutkan bagi siswa-siswi. Sebab, mereka takut dimarahi oleh orang tuanya kalau nilai-nilai dalam rapornya jelek. Termasuk, wali murid akan menyalahkan pihak sekolah kalau nilai anaknya turun atau jeblok. Kondisi tersebut sudah jamak terjadi di dunia pendidikan.
Namun, kondisinya berbalik dengan yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Unggulan Trate Putra dan MINU Unggulan Trate Putri. Siswa-siswi justru bersenang-senang atau joyfull ketika pengambilan rapor semester. Bahkan, bukan sekedar rapor yang dibagikan, tetapi bentuknya portofolio.
Baca Juga: Pastikan Awal MPLS Lancar, Wakil Bupati Gresik Sidak ke Sejumlah Sekolah
“Kalau pengambilan rapor biasanya, wali murid akan menanyakan nilai-nilai anaknya ke wali kelas. Tapi, kami menggunakan pola strudent lets conference (SLC) dimana siswa yang mempresentasikan ke orang tuanya langsung. Wali kelas hanya mendampingi siswa mempresentasikan ke orang tuanya,” terang Kepala Sekolah (Kepsek) MINU Unggulan Trate Putri, Purwanto M.Pd disela-sela SLC, kemarin.
Dijelaskan, pola SLC tersebut sudah diterapkan dalam dunia pendidikan di Negara-negara maju maupun sekolah-sekolah yang menagemennya sudah maju. Selain itu, SLC mayoritas diterapkan untuk siswa-siswi SMA sederajat. Misalnya, SMANU 1 Gresik yang sudah menerapkan pola SLC.
“Insya Allah, kita yang pertama menerapkan SLC di Jawa Timur, khusus untuk madrasah,”imbuh dia didampingi Drs Hasyim Abbas dari Divisi Pendidikan Yayasan NU Trate.
Baca Juga: Syahrul Terkesan dengan Sistem Pembelajaran di SMP Milik Ainun Najib
Dengan pola SLC ini, sambung Purwanto, portofolio siswa-siswi akan terekam mulai cita-cita anak didik hingga sekolah membantu mewujudkanya. Termasuk, apabila nilai dari siswa-siswi turun, maka orang tua juga mengetahui penyebabnya. Sehingga, proses untuk mewujudkan cita-cita siswa-siswi juga harus mendapat dukungan dari stakeholders. Khususnya, wali murid juga berperan besar untuk mewujudkan cita-cita anaknya.
Pola SLC juga melibatkan orang tua dalam memberikan pendidikan yang benar sekaligus mendukung mewujudkan cita-cita dari buah hatinya. Untuk itu, wali murid juga mendapatkan hypno parenting dari komunitas pelatihan psikologi.
“Terakhir, kita minta siswa menuliskan cita-citanya dalam selembar kertas. Kemudian, harapannya itu diikatkan pada balon yang dilepaskan ke angkasa,”kata Kepsek MINU Unggulan Trate Putra, Ahmad Muzzaki.
Baca Juga: Sertifikat Ditolak, Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Dampingi Orang Tua Atlet Daftar PPDB Jalur Prestasi
Pelepasan balon berisi cita-cita siswa-siswi yang berlangsung di halaman sekolah berlangsung sangat meriah. Setiap siswa didampingi orang tuanya melepaskan balon dengan raut wajah yang bahagia untuk mewujudkan cita-cita buah hatinya hingga setinggi langit. (sho/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News