SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini mulai menyerang sejumlah wilayah Kabupaten Sumenep. Sedikitnya sebanyak 15 pasien harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Dr. Moh Anwar Sumenep karena menderita DBD itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr Fatoni, mengatakan pasien yang sedang dirawat intensif akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu berasal dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Saronggi. Sementara untuk wilayah kecamatan belum ada laporan terkena wabah DBD.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
"Sebagian sudah ada yang dipulangkan, tapi masih ada juga yang dirawat," tutur dr Fatoni, Senin (18/1).
Fatoni bersyukur, hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat DBD itu. Dia berharap pasien DBD bisa tertangani sampai sembuh.
Untuk menghindari penyakit itu, Fatoni menyarankan warga menjaga kebersihan lingkungan. Semua barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk disarankan untuk dimusnahkan. Katanya, salah satu caranya dengan menguras, menutup dan mengubur barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Baca Juga: Relawan Sakera Madura Khofifah-Emil Salurkan Bantuan 7 Tangki Air Bersih di Sumenep
"Lingkungan harus dibersihkan. Itu yang sangat penting," tandas mantan Sekretaris Dinkes Kabupaten Sumenep itu.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Subaidi, berharap Dinkes tidak hanya menyerahkan kepada warga dalam pencegahan DBD. Dia menyarankan Dinkes melakukan pengasapan ke sejumlah tempat yang sebelumnya berpotensi menjadi saran DBD. "Langkah ini juga penting dilakukan sebelum korban berjatuhan," sarannya.
Subaidi juga berharap Dinkes sigap saat dibutuhkan warga. Ketika mendengar informasi dari warga tentang keberadaan wabah DBD, Dinkes diharapkan langsung terjun ke lapangan. "Pelayanan harus maksimal, apalagi ini menyangkut kesehatan warga," pungkas Subaidi. (smn2/rev)
Baca Juga: Kapal Express Bahari Tiba di Sumenep, Segera Disiapkan untuk Pelayaran Perdana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News