SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wacana pembentukan Madura menjadi provinsi sendiri, lepas dari Jawa Timur seperti timbul-tenggelam diterpa oleh waktu. Namun ternyata, cita-cita terbentuknya provinsi Madura belum terkubur.
Terbukti, sejumlah anggota DPRD Jawa Timur asal Madura tengah melakukan proses lobi terhadap sejumlah tokoh yang ada di Pulau Bawean. Proses lobi itu ditujukan untuk mendukung rencana berdirinya Provinsi Madura.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
Anggota DPRD Jatim kelahiran Madura, Abdul Halim mengatakan, dalam lobi itu mereka meminta agar Bawean mau berubah statusnya menjadi sebuah kota. Alasannya, apabila Bawean telah berubah menjadi kota dan kemudian masuk menjadi bagian dari Madura, maka syarat administratif sebuah provinsi yang mensyaratkan minimal terdiri dari 5 wilayah kabupaten/kota akan terpenuhi.
“Sebenarnya Bawean sudah memenuhi untuk menjadi sebuah kota, karena di sana sudah ada dua kecamatan,” kata anggota DPRD Jatim asal daerah pemilihan Madura itu, Senin (8/2).
Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Jatim ini mengungkapkan alasan lain ingin memasukkan Bawean menjadi bagian Provinsi Madura, karena secara sosiologis masyarakat di Bawean memiliki kedekatan budaya dengan masyarakat Madura.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
“Sebenarnya orang Bawean itu kalau kita lihat ada Madura, dan juga Bugis, tapi mereka tidak mau disebut Madura, ataupun Bugis, maunya ya Bawean,” tutur Halim.
Terkait hasil dari proses lobi itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini masih belum memberikan jawaban yang pasti. Dirinya mengakui jika hal itu tidak akan mudah. Sebab, persoalan itu juga harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak terkait seperti Pemkab Gresik.
“Karena selama ini Bawean memang masuk ke dalam wilayah dari Pemkab Gresik,” beber aktivis muda NU itu.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
Sebelumnya, wacana untuk mendirikan Provinsi Madura mengemuka pada tahun 2015 lalu. Bahkan, tepat saat peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2015 yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan kunjungan Jokowi ke Madura, sejumlah tokoh asal Madura mendeklarasikan berdirinya provinsi tersebut di alun-alun Bangkalan, Madura. Namun, secara konkret usulan provinsi Madura belum resmi diajukan ke DPR RI untuk dikaji. Pasalnya, dikalangan tokoh dan politisi Madura masih terbelah antara yang menerima dan menolak berdirinya provinsi Madura. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News