PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Meski mantan Sekjen GP Ansor Pusat, Malik Haramain, direkomendasikan oleh DPC PKB Kabupaten Probolinggo untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Probolinggo Tahun 2018 nanti, namun Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Probolinggo mewanti-wanti agar kader-kader Ansor tidak terlibat politik praktis dan harus bersikap netral.
"Saya sebagai Ketua PC GP Ansor (Kabupaten Probolinggo) , akan memberi tindakan tegas, kalau PAC Ansor terlibat saling dukung mendukung dalam Pilkada 2018 nanti," jelas Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis ketika ditemui di kantornya yang terletak di Jalan Raya Dringu, Kamis (18/2)
Baca Juga: Bawaslu Limpahkan Berkas Dugaan Money Politic ke Polres Probolinggo Kota
Menurutnya, keputusan bersikap netral secara organisatoris tersebut merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) antara pimpinan cabang dengan pimpinan anak cabang (PAC). Sebab Ansor sendiri merupakan Banom NU.
“Sesuai peraturan dasar dan peraturan rumah tangga (PD/PRT) GP Ansor dan penegasan Muktamar NU ke-33 di Jombang yang menguatkan lembaga maupun lajnah yang bernaung di bawahnya berpegang teguh pada Khittah NU 1926, yang artinya tidak berpolitik praktis,” tandasnya.
Muchlis menyatakan, Ansor tetap pada pendiriannya. Sebagai organisasi kepemudaan dibawa naungan NU, Ansor tidak mau terjebak dalam ranah politik. Karena persoalan politik tersebut bukan wilayahnya.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan
"Saya sering mendapat pertanyaan dari beberapa PAC Ansor, Karena mantan sekjen Ansor Pusat (Malik Haramain) yang direkomendasikan untuk maju Pilkada 2018 nanti. Saya ingatkan, Ansor Kabupaten Probolinggo Harus steril dan tidak boleh saling mendukung," paparnya.
Meski tidak mendukung calon siapapun, lanjutnya, bukan berarti Ansor tutup mata terhadap perkembangan mendatang. Karena itu, pihaknya siap mendukung bupati-wakil bupati terpilih nanti. ''Siapapun yang terpilih kami akan mendukung, tapi sekarang netral dulu,'' katanya.
Untuk itu Muchlis berharap, agar PAC Ansor harus menjaga kenetralannya nanti. Sebab, sudah dua orang PAC Ansor di keluarkan dari Pengurus Ansor. Lantaran terlibat dalam partai politik dan sudah menyuarakan politik dukungan pada Paslon. "Saya tidak ingin, mendengar lagi PAC yang menyuarakan dukungan. Cukup dua PAC saja yang di pecat," pungkasnya. (ndi/sho).
Baca Juga: Jelang Pilbup Probolinggo, Gus Haris dan Ra Fahmi Mulai Bentuk Tim Pemenangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News