Padi 'Ambruk', Petani Lamongan Merugi

Padi Seorang petani di Desa Dukuh Agung Kecamatan Tikung sedang mengikat padi roboh yang diterjang angin. (foto: nurqomar/ BANGSAONLINE)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Hujan disertai angin yang sering turun beberapa hari terakhir membuat belasan hektare tanaman padi hampir siap panen di Desa Dukuh Agung Kecamatan Tikung dan Desa Dermo Lemahbang Kecamatan Sarirejo Lamongan ambruk. Kalaupun masih bisa dipanen, kuantitas dan kualitas bulir padi yang dihasilkan akan turun.

Pantauan BANGSAONLINE, sejumlah petani di dua wilayah tersebut terpaksa panen dini lantaran banyak tanaman padi ambruk akibat hujan beberapa hari terahir. Kebanyakan umur padi berusia tiga setengah bulan, padahal para petani akan memanen padinya sekitar umur empat bulan.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT

"Sebenarnya masih 2 minggu lagi untuk di panen, Kalau tidak maka padi akan busuk," Kata Kaderi salah satu petani, Sabtu (20/2).

Hal senada diungkapkan Saiman (43). "Lebih baik panen sekarang daripada tidak dapat hasil sama sekali. Sekarang saja sudah rugi banyak," ujar Saiman.

Namun, ditemui terpisah sebagian petani ada yang mengaku tidak terlalu risau dengan serangan angin itu. Sebab, sebagian besar tanaman padi mereka masih bisa diselamatkan. “Alhamdulillah Mas, di tempat saya hanya sebagian kecil dari 0,5 hektera tanaman padi milik saya,” ujar Untung.

Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat

Walau begitu, sejumlah petani mengakui kuantitas maupun kualitas padi yang sekitar satu hingga tiga pekan lagi bisa dipanen, itu akan turun hingga 50 persen. “Apalagi kalau yang sampai terendam gini Mas, bisa nggak laku dijual. Paling-paling buat dimakan sendiri,” ungkap Yadi, petani yang lain.

Para petani mengharapkan ke depan curah hujan makin berkurang. Kalaupun tetap tinggi, mereka berharap tidak disertai tiupan angin yang kencang sehingga merusak tanamannya. Sebab, serangan seperti itu tidak bisa diantisipasi dengan cara apa pun. “Kalau hama masih bisa dikendalikan Mas. Kalau angin, gimana caranya?” Tanya dia. (qom/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO